sekitar 2,32 mil laut dari lokasi kejadian kecelakaan
Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari menyelamatkan enam orang nelayan yang kapalnya bocor saat melaut di wilayah perairan Lamena, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Kamis mengatakan awalnya pihaknya mendapat informasi tersebut pada dini hari sekitar pukul 02.25 Wita dari kerabat salah satu korban bernama Dion.

"Kami menerima informasi dari Bapak Dion kerabat salah seorang korban yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu buah longboat berpenumpang enam orang mengalami kebocoran di sekitar Perairan Lamena, Buton Tengah," katanya.

Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi dua ABK KM Sepakat III di perairan Arafuru
Baca juga: Basarnas evakuasi empat nelayan alami mati mesin di perairan Kolaka

Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 02.35 Wita Tim Penyelamat Pos SAR Baubau diberangkatkan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.

Keenam korban semua berjenis kelamin laki-laki yakni La Ene (55), Ami (30), Mbou (32), Darlis (35), Jusmin (25) dan Joe (40).
​​​​​​
"Pada pukul 03.50 Wita Tim Penyelamat Pos SAR Baubau berhasil menemukan longboat tersebut beserta enam orang penumpangnya dalam keadaan selamat sekitar 2,32 mil laut dari lokasi kejadian kecelakaan," ujar dia.

Baca juga: Delapan korban kapal mati mesin di perairan Sulteng dievakuasi tim SAR
Baca juga: Basarnas evakuasi nelayan korban kapal mati mesin di Pulau Hari

Para korban kemudian dievakuasi menuju Pelabuhan Lakeba Kota Baubau dan tiba pada pukul 05.15 Wita.

Sebelumnya, pada 23 Maret 2022 pukul 20.00 Wita keenam korban dilaporkan turun ke laut untuk memancing dengan menggunakan longboat di Perairan Lamena, Buton Tengah, lalu sekitar pukul 21.30 Wita perahu panjang yang mereka gunakan dihantam ombak yang mengakibatkan mesin mati dan kemasukan air akibat keretakan.

"Dengan ditemukan enam orang nelayan dalam keadaan selamat maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," demikian Aris.

Baca juga: Tim SAR evakuasi awak kapal mesin mati di Flores Timur

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022