Sanaa (ANTARA News) - Yaman menahan tiga wartawan dan memburu seorang lagi setelah menutup surat kabar mereka karena menerbitkan kartun-kartun yang menghina Nabi Muhammad, kata sejumlah pejabat, Minggu. Negara Arab itu telah menutup tiga penerbitan yang menyiarkan kartun tersebut, yakni al-Hurriya, Yemen Observer dan al-Rai al-Aam, dan mengajukan kasus mereka ke pengadilan. Pejabat-pejabat itu mengatakan mereka yang ditahan itu adalah Mohammad al-Asaadi, pemimpin redaksi surat kabar berbahasa Inggirs Yemen Observer, Akram Sabra, redaktur pelaksana mingguan al-Hurriya, dan Yehiya al-Abed, pewarta al-Hurriya. Pengadilan juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pemimpin redaksi al-Rai al-Aam, Kamal al-Aalafi. Perhimpunan wartawan Yaman mendesak pembebasan wartawan-wartawan itu dan pembatalan surat keputusan penutupan surat kabar mereka "karena langkah-langkah ini tidak diperintahkan oleh pengadilan". "Penerbitan ulang gambar itu adalah dalam rangka menanggapi apa yang telah diterbitkan surat kabar Denmark dan memberi tahu publik mengenai penghinaan terhadap Nabi," kata perhimpunan itu dalam sebuah pernyataaan, seperti dikutip Reuters. Gambar-kambar kontroversial itu, yang pertama kali muncul di sebuah surat kabar harian Denmark pada September, telah membuat marah masyarakat Muslim di seluruh dunia. Umat Islam menganggap gambar-gambar Nabi sebagai penghinaan. Kartun-kartun itu, yang salah satunya menunjukkan Nabi Muhammad memakai sorban seperti bom, menyulut gelombang amarah yang ditandai dengan pembakaran kedutaan-kedutaan besar Denmark dan seruan kelompok garis keras agar prajurit Denmark di Irak diserang. Jumat, perwakilan-perwakilan diplomatik Denmark dan Inggris di Teheran diserang batu dan bom bensin. Protes-protes keras di berbagai negara Islam atas kartun-kartun itu sejauh ini juga telah menewaskan belasan orang. (*)

Copyright © ANTARA 2006