Pekanbaru (ANTARA News) - Perwakilan dari 18 negara akan berdiskusi mengenai konsep "Manusia dan Biosfer (Man and Biosphere) di Pekanbaru, Riau, pada tanggal 4 hingga 8 Oktober 2011.

"Direncanakan acara tersebut akan dibuka oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan," kata Gubernur Riau Rusli Zainal di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan, diskusi mengenai cagar biosfer tersebut merupakan bagian dari rangkaian pertemuan internasional Kerjasama Selatan-Selatan (South-south Cooperation). Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerjasama dengan UNESCO.

"Riau dipilih menjadi tuan rumah karena memiliki cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu yang terkemuka," ujarnya.

Peserta pertemuan itu datang dari negara yang memiliki hujan hujan tropis di dunia, seperti Kongo dan Brazil.

Selain itu peserta lainnya berasal dari Jepang, China dan Taiwan, 10 negara dari ASEAN. Kemudian ditambah satu negara dari benua Afrika, yakni Mali, dan dari benua Eropa, yaitu Perancis.

"Total jumlah negara yang ikut 18 negara. Sepuluh negara Asean, Satu Afrika yaitu Mali, Eropa yakni Perancis yang merupakan partisipasi," katanya.

Ia mengatakan penunjukan Riau sebagai tuan rumah merupakan sebuah kehormatan karena Cagar Biosfir Giam Siak Kecil merupakan kawasan konservasi ketujuh di Indonesia yang diakui UNESCO, dan yang ke 564 dari 109 negara di dunia.

Ia menjelaskan, hari pertama kegiatan akan mendengar laporan sidang SSC I di Kongo lalu. Hari Kedua, ekspos komitmen tiga negara yang tergabung dalam SSC. Hari ketiga berisi pemaparan hasil-hasil riset dari negara-negara yang melakukan penelitian di kawasan konservasi, dan hari keempat akan dilakukan kunjungan ke lapangan.

(F012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011