Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama di bidang penanggulangan terorisme salah satunya melalui berbagi informasi intelijen terkait penanganan terorisme pada tingkat bilateral, regional dan internasional.

"Situasi pandemi COVID-19 mendorong negara-negara untuk memperkuat perbatasan sehingga serangan dan operasi teroris berkurang di sebagian besar wilayah di dunia," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Kendati negara-negara di dunia terus memperkuat perbatasan sebagai antisipasi serangan terorisme, namun bukan berarti ancaman kelompok tersebut berhenti, kata Boy.

Baca juga: Kepala BNPT gelorakan kesiapsiagaan untuk tangkal paham radikal

Oleh sebab itu, Kepala BNPT terus mengingatkan untuk tidak lengah dengan terorisme dalam situasi apa pun termasuk pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

"Pada masa pandemi, kelompok teroris menyebarkan propaganda, perekrutan, dan penggalangan dana melalui ruang cyber dan memiliki target audiens yang online," kata Kepala BNPT yang bergelar adat Datuak Rangkayo Basa tersebut.

Untuk mencegah aksi terorisme, BNPT terus melakukan serangkaian langkah pencegahan ancaman dari kelompok tersebut di antaranya melalui narasi kontra radikalisasi yang dikembangkan melalui website, buku, majalah, dan poster.

"BNPT juga membangun BNPT Chanel TV, merilis I-KHub dalam rangka meningkatkan kerja sama dan koordinasi antarpemerintah, mitra internasional, dan OMS," kata dia.

Baca juga: BNPT jadikan musik sarana melawan radikalisme di kalangan milenial

Tidak hanya itu, BNPT juga meluncurkan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dalam upaya mendukung program deradikalisasi, ujarnya.

Senada dengan itu, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto mengatakan Indonesia terus memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme dengan negara lain.

"Kita saling berbagi informasi intelijen terkait perkembangan penanganan terorisme, dan keterlibatan negara dalam memutus jaringan terorisme dunia pada tingkat bilateral, regional dan internasional," ujar dia.

Dalam pembahasannya, materi yang didiskusikan BNPT bersama delegasi Filipina meliputi penilaian ancaman pada lingkup global, regional dan domestik, kontrol perbatasan serta upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di dunia siber.

Baca juga: BNPT tekankan pentingnya peran perempuan untuk cegah terorisme

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022