Bantul (ANTARA News) - Perajin tas berbahan baku kulit di Dusun Babadan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terkendala pemasaran, sehingga merasa sulit untuk berkembang pesat.

"Kami tidak mengetahui jalur bagaimana anyaman tas kulit ini dipasarkan, sehingga kami bekerja hanya sesuai permintaan," kata pemilik industri anyaman kulit di Sitimulyo, Heri Triastuti.

Menurut dia, anyaman kulit yang dihasilkan selama ini dipasarkan di sentra kerajinan kulit di Manding, Sabdodadi Bantul dan sebagian kecil masayarakat sekitar melaui trading atau perantara.

Padahal, lanjutnya, hasil anyaman tersebut laku keras dipasaran, karena setiap bulan industrinya mampu menyetor barang kerajinan hingga sebanyak 1.500 buah, dengan harga dengan mulai Rp120.000 hingga Rp190.000 per buah.

"Kalau dihitung omzet yang dihasilkan setidaknya mencapai Rp15 juta hingga Rp17 juta per bulan," katanya.

"Kami berharap ada upaya promosi melalui event maupun pameran dari pemerintah setempat agar produk lokal ini dikenal secara luas, sehingga semakin laku keras dipasaran," katanya.
(ANT/068)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011