"Setidaknya tersedia Rp1.481 Triliun yang dapat dibelanjakan untuk produk-produk dalam negeri dalam rangka aksi afirmasi bangga buatan Indonesia. Secara khusus, hari ini Kepala Negara menekankan bahwa setidaknya Kementerian dan lembaga mengalokasikan 40% minimum dari belanja Kementerian dan lembaga untuk produk di dalam negeri atau PDN," kata Johnny.

Baca juga: Kemenperin bidik belanja produk lokal capai 80 persen

Johnny mengatakan komitmen paling sedikit berjumlah Rp400 triliun harus sudah ditetapkan paling lambat 31 Mei agar anggaran tersebut terealisasi.

"Dan untuk itu sektor komunikasi dan informatika telah memberikan afirmasinya melalui business match making, yang sampai dengan kemarin sudah tercatat Rp214 Triliun, komitmen kementerian dan lembaga serta daerah untuk membelanjakannya," kata Johnny.

Kominfo mengalokasikan Rp10,9 triliun atau setara dengan 43,3 persen dari total belanja. Angka tersebut berpotensi ditingkatkan hingga Rp11,6 triliun atau setara dengan 45,9 persen.

Johnny mengajak Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan lingkungannya untuk ambil bagian pada sisi 85 persen Produk Nasional Bruto untuk memastikan belanja nasional berpihak pada produk dalam negeri.

"Itu afirmasi belanja kementerian dan lembaga. Bangga Buatan Indonesia seharusnya tidak saja stimulus APBN, tetapi menjadi komitmen Indonesia secara keseluruhan. PDB nasional kita 85 persen ditopang oleh non-pemerintah, 15 persen APBN. Oleh karena itu, 85 persen ini harus mengambil bagian yang juga afirmatif untuk memberikan dukungan kepada APBN," kata Johnny.

Baca juga: Teten: Kuatkan ekonomi nasional dengan beli produk lokal

Baca juga: Presiden minta Menkeu-BPKP awasi 40 persen anggaran untuk produk lokal

Baca juga: Menparekraf dorong masyarakat gunakan produk buatan lokal

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022