... di sini memang tidak ramai, tapi semakin sepi karena saingan bertambah seperti toko waralaba di sebelah sana...
Jakarta (ANTARA News) -  Pedagang sayur dan buah di pasar tradisional tidak ingin aneh-aneh, kecuali barang dagangannya ludes karena laku terjual. Tapi bagaimana bisa laku kalau penetrasi pasar waralaba sangat deras terjadi; bahkan menjual produk yang persis sama. 
    "Saya jualan tidak neko-neko, hanya berharap barang laku," kata Karni, penjual buah-buahan seperti mangga, jeruk dan pisang di Pasar Lenteng Agung, Jakarta, Selasa.
    Jumlah penjualan menurut perempuan yang telah berdagang selama 22 tahun di tempat itu stabil, meski harga buah naik dan turun, misalnya harga mangga arum manis pekan ini adalah Rp12.000 perkilogram, turun dari pekan sebelumnya yaitu Rp15.000 sekilogram.
    Meski harga tidak berubah drastis, namun Surya, pedagang sayur di tempat yang sama, mengeluhkan sepi pembeli dan pertambahan saingan, termasuk toko waralaba yang juga menjual buah dan sayur.
    "Pembeli di sini memang tidak ramai, tapi semakin sepi karena saingan bertambah seperti toko waralaba di sebelah sana. Toko itu juga menjual sayuran segar meski harganya sudah tetap, tidak seperti di pasar yang masih bisa ditawar," kata Surya.
    Pedagang itu menjelaskan, harga sayur-mayur stabil dan hanya cabai merah yang mengalami kenaikan dari Rp15.000 sekilogram  pekan lalu menjadi Rp20.000 pada pekan ini. Bahkan ada komoditas yang harganya turun yaitu jengkol yang menjadi Rp18.000 dari Rp24.000 perkilogram pekan lalu.
    Meski jumlah pembeli tidak banyak, tetap ada pedagang yang setia berjualan di Pasar Lenteng Agung, contohnya Yufrida yang telah berdagang sejak 1986 dan berhasil mengantarkan keempat anaknya ke jenjang sarjana.
    "Pasar Lenteng memang sepi, tapi saya sudah dapat menguliahkan empat anak saya, salah satunya juga di universitas negeri," cerita Yufrida.
    Di mata masyarakat sekitar, pasar tersebut merupakan tempat yang berguna untuk menyediakan barang kebutuhan dapur yang cukup lengkap.
    "Pasarnya dekat dari rumah dan lebih lengkap dari pada belanja di warung sekitar rumah, jadi saya belanja di sini," ungkap Ny. Siahaan, yang berbelanja setiap pekan ke pasar itu.(SDP-03)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011