Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi ke pasar valas dan menyerap Surat Utang Negara (SUN) dengan mata uang rupiah untuk tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Kita tetap menjaga pasar, melalui stabilisasi nilai tukar dengan menyerap SUN Rp1,345 triliun lewat bilateral. Tidak ada lelang karena Depkeu hari ini lelang SUN," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi A. Johansyah, di Jakarta, Selasa.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa ditutup menguat di posisi Rp8.925 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp9.100 per dolar AS.

Difi juga menjelaskan, bahwa hingga akhir September investasi asing di SBI dan SBN terus menurun karena pengaruh krisis ekonomi global.

Sampai September 2011, menurut dia, SBI yang dimiliki asing adalah Rp40,8 triliun atau 27,36 persen sementara SBN yang dimiliki asing adalah Rp218 T atau 30,4 persen.

Sebelumnya, posisi SBI asing akhir Agustus adalah Rp54,7 triliun atau 31,95 persen sementara SBN yang dimiliki asing 247,4 triliun atau 34,1 persen. Adapun pada awal Januari jumlah SBI asing Rp54,93 T, dan SBN asing Rp195,8 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali anjlok 79 poin akibat banyaknya aksi jual yang dilakukan investor terhadap saham-saham unggulan. Angka ini merupakan posisi terendah IHSG sejak 23 September 2010.
(T.D012/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011