Hingga pukul 22.15 Wita hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi tiga aktivitas gempa bumi susulan
Kendari (ANTARA) - Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, panik berhamburan keluar rumah dan gedung saat terjadi gempa bermagnitudo 4,9 dengan kedalaman 2 km pada Jumat malam.

Sejumlah warga di kota ini keluar dari rumah dan gedung karena takut saat terjadi gempa. Salah satunya di wilayah Kelurahan Anduonohu, Rahandouna, Mandonga, Baruga bahkan hampir di seluruh wilayah Kota Kendari merasakan getaran gempa.

Tak hanya itu, akibat getaran gempa yang mengguncang cukup kuat, membuat tamu di salah satu hotel berbintang di Kota Kendari keluar berhamburan, mereka berebutan keluar dari gedung hotel.

Baca juga: Gempa kedalaman 13 km guncang wilayah Lasalimu Kabupaten Buton Sultra

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin melalui keterangan tertulis Humas BMKG Kendari, Jumat, mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4,9.

"Kejadian dan parameter gempa bumi hari Jumat, 25 Maret 2022, pukul 21.20 Wita di sebelah Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe diguncang gempa bumi tektonik," katanya.

Dia menyebutkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.87 LS, 122.76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 11,9 km, Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 2 km.

Baca juga: BMKG minta warga waspada potensi gempa di Sultra

BMKG menyampaikan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Kendari Utara di Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe.

"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari III – IV MMI, Ranomeeto dan Moramo (Konawe Selatan) III MMI, Besulutu (Konawe) terasa II - III MMII (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," jelasnya.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 terjadi di Halmahera Barat

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 22.15 Wita hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi tiga aktivitas gempa bumi susulan," ujar dia.

Baca juga: BMKG sebut hujan deras masih berpotensi melanda NTT

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," demikian Rusdin.

Baca juga: BMKG: Sebagian Jateng sudah masuk kemarau awal April

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022