Dompu (ANTARA News) - Lahan seluas 1.500 hektare yang ditanami kedelai di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, diserang hama ulat sehingga kalangan petani terancam mengalami kerugian karena tidak bisa panen.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Dompu Ruslan mengatakan, hama tersebut menyerang lahan tanaman kedelai di So Monta, So Donggoana, So Rasanggaro, dan So Baka yang berada di Kecamatan Woja.

Ruslan mengatakan, pihaknya kini telah berupaya mengatisipasi agar serangan hama tersebut tidak meluas dengan menyerang lahan kedelai yang belum terkena hama ulat.

"Kita sedang melakukan antispasi dan deteksi dini penyebab merebaknya hama ulat tersebut. Ada empat jenis ulat yang menyerang lahan kedelai petani," katanya.

Ia mengatakan, empat macam ulat yang hingga kini belum diketahui nama latinnya itu mempunyai warna hitam dengan banyak bulu, hijau, cokelat, dan hitam pekat tanpa bulu.

Ia terus berupaya meredam meluasnya serangan tersebut, karena ganasnya serangan hama tersebut. "Dalam satu jam, ulat-ulat itu bisa menghabiskan satu hektar lahan kedelai petani," katanya.

Banyak petani yang belum terserang hama tersebut, terpaksa memanen kedelainya lantaran takut tidak mendapatkan hasil.

"Terpaksa kita memanen sebelum waktunya, dari pada haus merugi terlalu banyak. Dengan cara ini, kami masih bisa menjualnya meski dengan harga yang sangat murah," kata Usman petani asal Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja.
(ANT/232)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011