Malang (ANTARA News) - Duapuluh jamaah calon haji berusia lanjut asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, gagal berangkat ke Tanah Suci karena sejumlah hal.

Dengan gagalnya 20 orang itu, kuota haji tambahan sebanyak 42 kursi, akhirnya hanya terisi 22, kata Kepala Kementerian Agama Kabupaten Malang Mahfudh Shodar, Jumat.

"Tidak maksimalnya pemanfaatan kuota tambahan bagi calon haji lansia ini disebabkan berbagai alasan, diantaranya mereka tidak bisa dihubungi, ada yang sudah meninggal dunia, dan karena tidak ada pendamping," tegasnya.

Secara otomatis, lanjutnya, ke-20 orang calon haji lansia yang mendapatkan prioritas untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci tahun ini akhirnya gagal berangkat. Dan, rata-rata mereka sengaja tidak melunasi BPIH-nya.

Sementara, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Malang Mukari mengaku bahwa pihaknya sudah menghubungi satu per satu para calon haji yang mendapatkan prioritas karena usianya.

Akan tetapi, katanya, calon haji lansia yang berusia 80 tahun keatas itu tidak semuanya siap berangkat tahun ini, meski pihaknya sudah memberikan kelonggaran batas waktu pelunasan BPIH hingga 19 September.

Menurut Mukari, calon haji lansia di Malang yang ditetapkan berangkat tahun ini yang melunasi BPIH hanya 14 orang, sedangkan sisanya minta ditangguhkan.

"Kami sudah hubungi yang bersangkutan satu per satu, bahkan KBIH mereka masing-masing. Ternyata tidak semua memanfaatkan kuota tambahan yang diprioritaskan untuk mereka," tegasnya.

Jumlah calon haji asal Kabupaten Malang yang berangkat tahun ini sebanyak 1.755 orang ditambah 22 orang dari kuota tambahan.

Sesuai jadwal, jamaah calon haji Kabupaten malang diberangkatkan 25 dan 26 Oktober mendatang.

(E009/C004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011