Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah menyatakan perempuan harus cerdas dan berdaya untuk bisa mandiri.

"Perempuan berdaya mampu hidup mandiri, tidak bergantung pada suami. Bahkan ketika suami kena Pemutusan Hubungan Kerja para istri bisa membantu," kata Neng Eem dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Neng Eem meminta perempuan tidak boleh terjebak dengan labelisasi kaum yang lemah. Karena sejak dulu kaum hawa memang sudah berkontribusi dalam kehidupan. Mereka turut berperang di zaman penjajahan, berjuang di era pergerakan dan ikut menjadi penggerak masyarakat di era pembangunan.

Bahkan kata dia, pada saat krisis moneter, kaum perempuan berperan besar menahan laju ambruk-nya ekonomi Indonesia. Menggerakkan ekonomi riil menjual bakso, mi ayam, warung makan, gorengan hingga membuka toko kelontong, menjaga perputaran uang berjalan dilokasi mereka tinggal, di kampung dan desa-desa.

Baca juga: Representasi politik perempuan dan kebijakan ramah gender

Baca juga: Perludem dorong parpol pastikan peningkatan keterwakilan perempuan


Pernyataan itu disampaikan Neng Eem saat tampil menjadi pembicara pada Sarasehan Kehumasan MPR RI Menyapa Sahabat Kebangsaan, kerja sama MPR dengan Perempuan Penggerak Desa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Banyak yang bisa dilakukan kaum perempuan untuk ikut membangun bangsa. Karena itu para perempuan harus terus bersemangat, belajar, ikut berorganisasi dan menempa diri agar lebih berdaya dari sebelumnya," ucap Neng Eem.

Meski begitu, Neng Eem mengingatkan, agar kaum perempuan tidak melupakan kodrat-nya mengurus anak dan suami. Seperti yang dilakukan para perempuan masa lalu. Mereka bisa bekerja sembari menggendong anak-anaknya. Bisa mencari uang tanpa melupakan keluarganya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Dan Sistem Informasi Publik MPR RI Siti Fauziah mengingatkan, sejak dulu perempuan Indonesia adalah perempuan cerdas dan berdaya. Buktinya mereka bisa membina keluarga dan mencari tambahan nafkah sama baiknya.

"Kalau tidak cerdas dan tangguh, semua itu tidak mungkin dilakukan. Di sawah, ke pasar hingga mengikuti pertemuan, dikerjakan sembari mengasuh anak-anaknya," kata Siti Fauziah.

Karena itu, Siti Fauziah berharap, Perempuan Penggerak Desa Kabupaten Cianjur terus bersemangat bahu membahu dan tolong menolong dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena dengan cara tolong menolong, seberat apa pun pekerjaan akan terasa ringan.

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022