Kabul (ANTARA News/Xinhua-0ANA/AFP) - Dua tentara NATO tewas pada Sabtu dalam serangan gerilyawan di wilayah bergolak Afghanistan selatan, kata aliansi militer mengkonfirmasi, Minggu.

"Dua anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas setelah serangan pemberontak di Afghanistan selatan kemarin," kata ISAF yang dipimpin NATO dalam satu pernyataan.

Pernyataan singkat itu tidak memberikan rincian dan kebangsaan para korban terkait kebijakan ISAF, hanya mengatakan "itu adalah kebijakan ISAF untuk menyerahkan prosedur identifikasi korban kepada otoritas nasional yang relevan."

Pasukan, terutama dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Australia telah ditempatkan di wilayah selatan dalam kerangka ISAF untuk memerangi gerilyawan Taliban.

Militansi di negara itu telah merajalela sejak Mei tahun ini ketika Taliban mengumumkan serangan musim semi untuk memulai perang habis-habisan di Afghanistan.

Lebih dari 470 tentara NATO, kebanyakan dari mereka orang Amerika, telah tewas di Afghanistan sejak awal tahun ini.

Sebelumnya, pada Sabtu NATO mengatakan sedikitnya 25 gerilyawan tewas dalam serangan terkoordinasi terbesar terhadap pangkalan militer AS di provinsi Paktika, Afghanistan timur sejak 2009.

Serangan yang ditargetkan pada pasukan pimpinan Amerika di dekat perbatasan dengan Pakistan pada Jumat itu, terjadi pada saat Afghanistan dan Amerika Serikat memperingati ulang tahun ke-10 atas serangan pemboman AS yang memaksa Taliban turun dari kekuasaan pada akhir 2001.

Seorang juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO mengatakan, salah satu tentaranya menderita luka ringan ketika sebuah bom mobil meledak sekitar 300 meter dari

luar dinding tempur terluar Margah.

Pihak militer mengatakan serangan udara dan tembakan-tembakan menewaskan sedikitnya 25 pemberontak selama serangan di Gormal, Sarobi dan kabupaten Barmal di Paktika.

Tidak ada konfirmasi independen langsung berkaitan korban yang tewas itu.

Afghanistan timur adalah salah satu titik kobar utama dalam 10-tahun perlawanan Taliban, yang sebagian didorong oleh kedekatannya dengan pangkalannya yang luas di Pakistan.

(Uu.H-AK/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011