Semarang (ANTARA News) - Indonesia dipercaya sebagai tempat Sekretariat "Assistance on Disaster Management" atau AHA Centre yang salah satunya berfungsi menangani bencana dan akan beroperasi setelah penandatanganan dokumen kesepakatan pada KTT ASEAN di Bali.

"Indonesia dipercaya karena paling berpengalaman dalam penanganan bencana alam. Untuk landasan hukumnya tinggal menunggu penandatanganan para menteri luar negeri ASEAN dengan disaksikan para kepala negara pada 17 November 2011 di Bali," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, di Semarang, Senin.

Agung mengatakan saat ini Indonesia sudah menyiapkan gedung sekretariat yang beralamat di Jalan Thamrin, Jakarta.

"Jadi dari semua kesepakatan yang akan ditandatangani pada KTT ASEAN mendatang di Bali yang sudah langsung beroperasi secara fisik adalah pembentukan AHA Centre," katanya.

Ia menjelaskan bahwa AHA Centre akan menjadi pusat koordinasi ASEAN dan pusat informasi yang berkaitan dengan bencana alam. "Kami sudah menyiapkan gedung sekretariat dan mengeluarkan Rp5 miliar untuk persiapannya," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Pejabat Senior untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN yang juga Sesmenko Kesra Indroyono Susilo menambahkan bahwa gedung AHA Centre akan menjadi pusat koordinasi, pengendalian, penanganan bencana, serta sebagai pusat data mengenai cuaca di negara anggota ASEAN.

"Jadi nanti akan ada prakiraan cuaca untuk tiga hingga empat hari serta prakiraan untuk variabel iklim seperti dampak La Nina dan El Nino untuk enam bulan hingga satu tahun ke depan," kata Indroyono.

Ia menambahkan gedung sekretariat AHA Centre di Kantor BPPT terdiri atas dua lantai untuk pusat pengendalian dan pusat data, termasuk terdapat ruang untuk para anggota ASEAN dan mitra ASEAN yang ingin bergabung seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Jepang.

"Jadi seluruhnya sudah siap, tinggal penandatanganan dokumen kesepakatan, misalnya mengenai pertukaran data dan operasionalnya ke depan," katanya.

Terkait anggaran, tambah Indroyono, masing-masing negara anggota ASEAN diminta minimal menyumbang 30 ribu dolar Amerika Serikat setiap tahun.
(N008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011