Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya vaksinasi lengkap dua dosis dan dosis ketiga atau penguat untuk terus dilakukan, seiring dengan jumlah warga yang melakukan mudik diperkirakan mencapai 79 juta orang.

"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik itu kurang lebih 79 juta (orang), sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus sudah dikerjakan, kemudian booster juga terus dikejar," kata Presiden usai meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang dipantau secara virtual di Jakarta, Rabu.

Presiden menegaskan bahwa perkiraan jumlah warga di Indonesia yang melakukan mudik pada tahun ini sangat besar.

Menurut dia, jumlah tersebut tidak bisa dibandingkan dengan pagelaran bertaraf internasional, seperti MotoGP yang menjangkau penonton hingga 60 ribu orang.

Baca juga: Presiden Jokowi sapa penumpang dan cek prokes di YIA

Baca juga: ASDP pastikan kesiapan penyelenggaraan layanan Angkutan Lebaran 2022

Baca juga: Vaksinasi booster di Surabaya digencarkan jelang mudik Lebaran


"Ini bukan jumlah yang sedikit lho. Jangan dibandingkan dengan acara-acara yang lain, acara, misalnya, MotoGP yang 60 ribu (penonton), tidak bisa dibandingkan dengan 79 juta (warga mudik)," ujar Presiden.

Kepala Negara juga mengakui bahwa destinasi pariwisata di daerah juga akan mengalami peningkatan pengunjung saat warga mudik.

Namun demikian, hal tersebut tidak menjadi masalah selama masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker.

"Tidak masalah, yang paling penting, saat mudik kemudian kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan, utamanya memakai masker," ucap Presiden.

Presiden menambahkan bahwa kewajiban vaksinasi lengkap, bahkan vaksin penguat dapat menjadi syarat agar tetap terlindungi dari potensi penularan virus.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022