Beijing (ANTARA) - Tim astronom, dengan menggunakan teleskop raksasa milik China, menemukan sejumlah galaksi padat kecil di luar Bima Sakti (Milky Way), tempat pembentukan bintang sedang terjadi dengan cepat.

Jumlah temuan itu menjadi rekor terbanyak sejauh ini.

Dengan bantuan Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST), tim peneliti di bawah naungan Observatorium Astronomi Nasional di Akademi Ilmu Pengetahuan China menemukan 1.417 galaksi padat baru. 

Jumlah itu  hampir dua kali lipat banyaknya dari yang diketahui sebelumnya.

Penelitian tersebut baru-baru ini dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal.

"Hingga saat ini, ini menjadi sampel galaksi padat baru terbanyak yang ditemukan sekaligus," kata Luo Ali, peneliti kepala dalam tim penelitian tersebut, pada Selasa (29/3).

Dia menambahkan bahwa rekor dunia sebelumnya untuk observasi galaksi hanya menemukan 800 galaksi.

Terlepas dari jumlah sampel, penelitian alam semesta ini menarik liputan banyak media karena galaksi-galaksi yang baru ditemukan tersebut dinamai dengan nama sayuran dan buah-buahan, terutama berdasarkan warna dan bentuknya.

Temuan tersebut terdiri dari 739 galaksi Kacang Polong (Green Pea), 270 galaksi Bluberi (Blueberry), dan 388 galaksi Anggur Ungu (Purple Grape), urai Luo.

"Galaksi Kacang Polong, misalnya, terlihat bundar dan padat seperti kacang, dan di citra warna semu (pseudocolor) terlihat berwarna hijau, sehingga galaksi tersebut diberi nama 'galaksi Kacang Polong'," imbuh Luo.

Terletak sekitar 1,5 miliar hingga lima miliar tahun cahaya, galaksi Kacang Polong berukuran kurang dari sepersepuluh dan memiliki massa kurang dari seperseratus dari ukuran dan massa Bima Sakti.

Namun, galaksi Kacang Polong memiliki laju pembentukan bintang yang sangat tinggi, yakni sekitar 10 kali lipat lebih cepat daripada Bima Sakti.

"Laju pembentukan bintang yang sangat cepat seperti ini banyak ditemui di masa awal alam semesta, tetapi jarang ditemui di masa kini," tutur Liu Siqi, salah satu anggota tim peneliti.

Liu yakin bahwa penelitian terhadap galaksi-galaksi Kacang Polong akan memberikan perspektif baru untuk memahami pembentukan dan evolusi galaksi di masa awal alam semesta.

Galaksi Bluberi paling dekat dengan Bumi dan lebih padat daripada galaksi Kacang Polong, sedangkan galaksi Anggur Ungu terletak di antara kedua galaksi lainnya atau lebih jauh daripada galaksi Kacang Polong.

Beberapa media China menjuluki temuan itu sebagai "kebun buah dan sayuran ekstragalaksi". Namun, para peneliti mengatakan galaksi-galaksi yang berwarna cerah ini kecil dan redup, yang membuat observasi sangat sulit dan terbatas.

Luo mengatakan galaksi-galaksi padat baru tersebut memiliki massa beragam, yang berkisar dari sekitar 310.000 hingga 10 miliar massa Matahari, dengan galaksi terjauh berjarak sekitar sembilan miliar tahun cahaya.
 
Foto yang diabadikan pada 19 Juni 2015 ini menunjukkan Large Sky Area Multi-Object Fibre Spectroscopy Telescope (LAMOST) di stasiun observasi Xinglong di Observatorium Astronomi Nasional China yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China di Xinglong, Provinsi Hebei, China utara. ANTARA/Xinhua/Wang Xiao


LAMOST dikenal sebagai Teleskop Guo Shoujing di China dan mulai dioperasikan pada 2008 untuk mengumpulkan spektrum berkualitas tinggi, pengumpulan data penting yang membantu astronom meneliti komposisi kimia, kepadatan, atmosfer, dan magnetisme benda-benda langit.

LAMOST telah membantu menemukan lubang hitam bintang paling besar dan bintang raksasa yang paling kaya litium yang dikenal hingga saat ini.

Seiring dengan berlanjutnya survei ekstragalaksi yang dilakukan LAMOST, semakin banyak galaksi padat akan ditemukan, yang akan membuka lebih banyak peluang untuk memahami pembentukan dan evolusi galaksi pada masa awal alam semesta, kata Luo.  
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022