"Sudah waktunya bagi Presiden untuk memakai internet sebagai sarana komunikasi kepada publik tentang aktivitas Presiden, Ibu Presiden dan Istana Kepresidenan," kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan situs www.presidensby.info untuk menyediakan informasi tentang kegiatan Presiden Yudhoyono, Ibu Negara dan Kantor Kepresidenan. "Sudah waktunya bagi Presiden untuk memakai internet sebagai sarana komunikasi kepada publik tentang aktivitas Presiden, Ibu Presiden dan Istana Kepresidenan," kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Jakarta, Selasa. Andi menuturkan, situs resmi Presiden Yudhoyono itu dapat diakses selama 24 jam ke seluruh dunia terhitung hari Selasa (14/2) dengan tujuan memberikan data dan informasi langsung, termasuk untuk pers di dalam dan luar negeri serta pers daerah. Situs www.presidensby.info itu antara lain memuat perspektif Yudhoyono, instruksi dan peraturan presiden, wawancara, kolom, keterangan pers oleh presiden serta juru bicara presiden dan berita-berita yang dimuat oleh media massa. Menurut Andi, persiapan peluncuran situs yang dikelola oleh Kantor Juru Bicara Kepresidenan itu telah dimulai sejak tiga bulan lalu dan kedua Jubir presiden, yaitu Andi Mallarangeng serta Dino Patti Djalal bertindak sebagai pemimpin redaksi. Redaksi situs terdiri dari antara lain dua redaktur pelaksana, tiga wartawan, tiga redaktur foto, lima konsultan teknis, dan Tim AirPutih serta PT Telkom sebagai penanggung jawab teknologi informasi. Roy Suryo, Heru Nugroho, I Made Wiryana, Adi Abidin dan Budiono Darsono adalah lima konsultan teknis yang menurut Andi bekerja secara sukarela tanpa dibayar. Mengenai biaya pembuatan situs, kata Andi, Rp84 juta telah digunakan untuk penyediaan piranti lunak, pengembangan, pendaftaran domain dan biaya operasional. Pengelolaan situs juga harus mengeluarkan dana Rp28,6 juta untuk biaya sewa server dari Telkom, pembayaran Rp4 juta per bulan untuk tiga orang tenaga teknis, serta Rp12 juta per bulan untuk membayar tenaga dua redaksi pelaksana dan tiga wartawan. "Sementara perangkan keras seperti komputer, ujar Andi, disedikan oleh Rumah Tangga Kepresidenan," kata Andi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006