Jakarta (ANTARA) - Platform pembuat aplikasi bertenaga kecerdasan buatan (AI)Builder.ai resmi meraih investasi sebesar 100 juta dolar atau setara dengan Rp1,43 triliun dalam putaran pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Insight Partners, perusahaan investasi global yang berbasis di New York.

Pasca investasi tersebut, total pendanaan Builder.ai menjadi 195 juta dolar dalam tiga putaran, termasuk partisipasi dari investor sebelumnya yakni Jungle Ventures, IFC & Jeffrey Katezenberg WndrCo, seperti dikutip dalam keterangan pers yang diterima Kamis.

Didirikan pada 2016, Builder.ai adalah platform pengembangan aplikasi bertenaga kecerdasan buatan (AI) terkemuka yang mampu membangun perangkat lunak dan aplikasi hingga enam kali lebih cepat dan 70 persen lebih murah daripada tim IT profesional. Teknologi AI Builder.ai terbukti lewat kenaikan pendapatan lebih dari 300 persen dan meluncurkan lebih dari 40.000 fitur kepada pelanggan dalam setahun terakhir.

Kenaikan pendanaan ini akan mendukung fokus Builder.ai dalam membantu organisasi dan pebisnis lewat transformasi digital.

Builder.ai akan menginvestasikan pendanaan baru untuk mengembangkan kapabilitas AI dan otomatisasi, meningkatkan teknologi percakapan AI bernama “Natasha™”, dan ekspansi ke Amerika Serikat, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), dan Inggris Raya.

Selama 12 bulan terakhir, Builder.ai meraih sederet pencapaian, diantaranya pendapatan Builder Studio™ meningkat 18x lipat sejak April 2020.

“Putaran pendanaan ini sesuai rencana karena kami menginginkan investor yang memiliki wawasan dan keberanian luar biasa untuk membiarkan kami terus melakukan hal yang berbeda," ujar Chief Wizard dan Co-Founder Builder.ai Sachin Dev Duggal.

Potensi pasar pembuatan aplikasi di sangat menjanjikan. Lembaga riset App Annie mencatat, Indonesia merupakan salah satu pasar aplikasi terbesar di dunia. Data App Annie, ada 230 miliar unduhan aplikasi ponsel pintar selama 2021.

Dari jumlah unduhan, Indonesia menjadi negara dengan pasar aplikasi ponsel pintar terbesar kelima di dunia. China menjadi negara dengan jumlah unduhan aplikasi smartphone terbesar di dunia yakni 98,4 miliar.

“Builder.ai telah memelopori kategori baru dalam industri low-code atau no-code dengan model bisnis yang inovatif sehingga mendorong pertumbuhan 300 persen pada tahun lalu. Builder.ai siap mendisrupsi tentang bagaimana seharusnya aplikasi dibangun dengan lebih mudah,” ungkap Jeff Horing, Co-Founder dan Managing Director Insight Partners.



Baca juga: Sayurbox raih pendanaan seri C senilai Rp1,7 triliun

Baca juga: Kominfo fasilitasi HiPajak raih pendanaan asing lewat program HUB.ID

Baca juga: DCG luncurkan Luno Expeditions, ujung tombak pendanaan startup

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022