Jakarta (ANTARA News) - Timnas senior Indonesia dinilai masih terlalu sulit untuk membuat gol seperti dikatakan Komite Eksekutif PSSI Bob Hippy yang juga menjabat Koordinator Timnas Indonesia usai laga Pra Piala Dunia melawan Qatar di Jakarta, Selasa.

Menurut Bob Hippy, kekalahan Timnas Indonesia 2-3 dari tim Qatar lebih disebabkan para pemain Merah Putih terlalu kesulitan membuat gol, sedangkan tim Qatar malah sebaliknya.

"Kelemahan tim kita masih terlalu gampang kehilangan bola dan seperti setengah mati untuk membuat gol. Kelemahan tim kita masih seperti itu," ujarnya.

Bob Hippy mengatakan, kondisi sebaliknya justru dimiliki oleh tim Qatar yang seperti begitu mudah dalam membuat ketiga golnya ke gawang Indonesia yang dikawal Ferry Rotinsulu.

"Apalagi gol kedua Qatar, itu terlalu mudah tercipta ketika kiper Ferry Rotinsulu tak mampu memblok tendangan jarak jauh Khalfan Ibrahim," ujarnya.

"Tapi ya begitulah sepakbola, permainan terkadang sulit diprediksi," lanjut Bob yang juga mantan pemain Timnas.

Bob menambahkan faktor usia pemain juga berpengaruh kepada stamina pemain Timnas Indonesia sehingga pada saat tertentu permainan menjadi tidak stabil.

"Memang ada peningkatan dibanding melawan Iran dan Bahrain, mereka sudah berjuang habis-habisan. Kita tak perlu menyesalkan kekalahan ini karena stamina mereka menjelang babak kedua berakhir juga sudah menurun," ujar Bob Hippy.

Dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Timnas Indonesia takluk 2-3 (2-2) dari Qatar.

Qatar unggul lebih dulu melalui pemain tengah Abdulaziz Al Sulaiti pada menit ke-13. Kemudian Timnas menyamakan kedudukan pada menit ke-25 melalui Cristian Gonzales.

Menit ke-30 Qatar kembali unggul (2-1) melalui tendangan jarak jauh Khalfan Ibrahim, dan empat menit kemudian Gonzales kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui sontekan kaki kanannya mengelabui penjaga gawang Qatar, Malick Baba.

Sedangkan gol penentu kemenangan Qatar diciptakan oleh penyerang Mohamed Razarak yang lolos dari jebakan offside pada menit ke-69.
(ANT-132/T009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011