Hingga Juli, ada produksi beras sebanyak 1.280.214 ton, sementara kebutuhan 1.111.516 ton.
Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memastikan hingga Juli 2022, daerah ini masih surplus sebesar 168.698 ton beras, sehingga diharapkan ketersediaan dan harga jual bahan pokok tersebut terjaga aman selama puasa Ramadhan dan Idul Fitri.

"Hingga Juli, ada produksi beras sebanyak 1.280.214 ton, sementara kebutuhan 1.111.516 ton, sehingga ada surplus 168.698 ton,"ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar, di Medan, Kamis.

Dengan adanya surplus, maka diharapkan ketersediaan dan harga bahan pokok itu terjaga baik selama puasa Ramadhan hingga Idul Fitri.

Pantauan di pasar, harga beras stabil atau untuk kualitas medium berkisar Rp11.500 per kg dan premium Rp12.500-Rp13.000 per kg.

Dengan harga yang stabil, maka inflasi bisa ditekan di tengah sedang terjadi kenaikan harga barang kebutuhan lainnya seperti minyak goreng.

Pemprov Sumut, ujar Bahruddin Siregar, semakin merasa aman, karena produksi padi di provinsi ini juga akan tetap surplus sepanjang tahun.

Pada Januari-Desember 2022, Pemprov Sumut menargetkan bisa mencapai produksi beras sebanyak 2.243.815 ton, sementara kebutuhan hanya 1.901.399 ton.

"Ada surplus beras di sepanjang tahun ini sebanyak 342.416 ton dan itu melegakan, meski produksi harus digenjot lagi," katanya pula.

Menurut Bahruddin, produksi padi di Sumut bisa surplus karena antara lain didorong kenaikan produktivitas tanaman padi.

Pada 2022, produktivitas tanaman padi di Sumut diperkirakan atau ditargetkan sebesar 5,24 kuintal per hektare.

Produktivitas padi di 2022 itu lebih tinggi dari target 2021 masih 5,17 kuintal per hektare.
Baca juga: Bulog Sumut beli 39 ton beras petani hingga pekan ini
Baca juga: Bulog: Cadangan beras pemerintah di Sumut mencukupi hingga awal 2022

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022