Sukabumi (ANTARA News) - Kepolisian dan PT PLN menyelidiki robohnya 13 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi atau SUTT yang berada di empat desa di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Dari hasil penyelidikan sementara kami, robohnya tower SUTT tersebut akibat hilangnya besi siku-siku penopang tower." kata Kepala Polres Sukabumi AKBP Bagus Srigustian kepada wartawan, Rabu.

Selain itu, kata dia, ternyata dari hasil penyelidikan tidak hanya di satu lokasi saja besi siku-siku penyangga yang hilang diduga dicuri, tetapi di sejumlah titik juga hilang.

Menurutnya, besi penopang tersebut dicuri dengan cara digergaji, polisi masih menyelidiki dan mengejar para pelaku pencurian yang menyebabkan 13 tower roboh.

"Kasus pencurian besi tower PLN memang kerap terjadi, kondisi tersebut seharusnya sudah bisa diantisipasi sebelumnya, dengan memperkuat pemasangan besi terutama bagian bawah," tambahnya.

Manajer PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Sukabumi, Nono Mulyono juga menyatakan robohnya tower SUTT itu karena besi penyangganya hilang.

Belasan tower itu bukan tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi atau SUTET, tetapi SUTT karena kekuatannya hanya 150 ribu volt. "Petugas kami di lapangan bahkan menemukan gergaji besi yang diduga digunakan oleh para pencuri untuk memotong besi tower," katanya.

Nono menambahkan, tower SUTT setinggi 30 meter yang roboh tersebut berada pada titik delapan sampai 20, dari 13 tower tersebut pihaknya baru menemukan dua tower yang besinya dicuri.

"Dari indikasi kami ada dua kemungkinan seperti kriminal murni atau ketidaksukaan terhadap adanya tower SUTT," tambah Nono.

Pada kasus ini pihaknya menyerahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus yang merugikan PLN hingga miliar rupiah tersebut.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011