Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah memberikan sejumlah kelonggaran aktivitas bagi masyarakat selama Ramadhan menyusul jumlah kasus COVID-19 yang mulai turun dalam beberapa waktu terakhir.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jumat, mengatakan salah satu pelonggaran, yakni dalam pelaksanaan Shalat Tarawih.

"'Monggo, silakan di masjid masing-masing, yang penting jaga jarak dan pakai masker ya. Agak berkerumun sedikit nggak apa-apa, yang penting prokes dijaga," katanya.

Mengenai pembatasan jumlah anggota jamaah di setiap tempat ibadah selama Tarawih, dikatakannya, akan ada pelonggaran yang diberikan.

"Biasanya Tarawih pertama ramai ya, kami agak melonggarkan nggak apa-apa yang penting pakai masker," katanya.

Baca juga: Kemenag pantau hilal di enam lokasi wilayah Aceh hari ini

Selain itu, tempat makan juga tetap dipersilakan untuk beroperasi selama Ramadhan, termasuk juga penjual takjil atau makanan berbuka puasa.

"Penjual takjil banyak ora po-po (tidak apa-apa). Untuk yang jual takjil yang penting prokesnya, kalau jualan maskernya dipakai terus. Kalau bisa makanan kondisi siap saji dan tertutup," katanya.

Meski demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan buka bersama terlebih dahulu. Selain itu, open house atau tradisi menerima tamu saat Lebaran juga tidak diperkenankan.

"Buka bersama nggak boleh, open house nggak boleh juga ya," katanya.

Ia meminta masyarakat agar segera mengikuti vaksinasi penguat agar kekebalan tubuh meningkat.

"Jangan lupa vaksin booster (penguat), ini sudah mendekati 40 persen (capaian vaksinasi penguat di Solo, red.). Sebelum mudik ndang booster," katanya.

Baca juga: Sleman gelar "Ramadhan Great Sale 2022"
Baca juga: Bantul izinkan kegiatan Ramadhan sesuai protokol kesehatan
Baca juga: Pemkot Bandarlampung vaksinasi penguat kepada 100 pedagang takjil

Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022