Negara (ANTARA News) - Sekolah-sekolah di Kabupaten Jembrana, Bali, memutuskan untuk memulangkan siswa-siswa menyusul gempa cukup keras yang mengguncang wilayah provinsi itu, Kamis.

Ketika gempa terjadi murid-murid sekolah pun berhampuran keluar ruangan, dan beberapa guru SD yang dihubungi mengaku beberapa muridnya bahkan menangis karena ketakutan.

"Akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan murid lebih awal. Jaga-jaga kalau ada gempa susulan," kata salah seorang guru.

Alfina Laila, seorang guru di MI Darussalam di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara mengatakan, ia langsung memerintahkan murid untuk berkumpul di tanah lapang di areal sekolah.

Selain itu ia juga minta salah seorang guru untuk melihat laut apakah surut atau tetap normal.

"Sekolah kami berada di pesisir, katanya kalau tsunami ditandai dengan surutnya air laut. Untuk antisipasi saja guru ada yang melihat laut ternyata masih normal," katanya.

Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana, Nengah Alit saat dikonfirmasi mengatakan, pemulangan murid itu bukan merupakan kebijakan dari dinas.

"Itu kebijakan masing-masing sekolah, tapi bisa kami pahami karena situasi darurat," ujarnya.

Menurut Alit, keputusan menyuruh murid pulang merupakan keputusan tepat baik dari sisi psikologi murid maupun orang tuanya di rumah.

Akibat gempa, hingga berita ini ditulis, tembok SD Negeri 6 Pendem dan SMA SLUA Saraswati mengalami kerusakan ringan seperti retak-retak.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011