Ambon (ANTARA) - Ratusan Supir angkot jalur Passo mendatangi Kantor Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Ambon mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak jenis Pertalite di Kota Ambon.

Hal ini berkaitan Pertamina yang tidak memasok cukup bahan bakar minyak jenis Pertalite setiap hari pekan.

“Kita sudah menindaklanjuti itu Apa yang menjadi keresahan dari masyarakat terkhusus angkot ini, dan setiap hari Ahad hanya ada Pertamax. Itu program dari Pertamina untuk ditiadakan yang lain cuma Pertamax. Jadi itu namanya Pertamax day. Cuma Pertamax,” kata Anggota komisi II DPRD Ambon, Margaretha Siahay, di Ambon, Jumat.

Ia meminta kepada pihak Pertamina, untuk tidak membiarkan masyarakat Kota Ambon terutama para supir angkot resah dengan kelangkaan BBM ini, apalagi sudah mendekati hari keagamaan.

Baca juga: Ketua MPR cermati kelangkaan solar bersubsidi

Baca juga: Pertamina Sumbagut pantau distribusi BBM bersubsidi


“Harusnya disosialisasi dari Pertamina, supaya jangan ada keresahan seperti ini,” ujarnya.

Ia menyatakan, hal ini akan ditindaklanjuti dengan jelas pada Senin mendatang, dengan mendatangkan pihak Pertamina dan supir angkot untuk melakukan rapat bersama terkait kelangkaan BBM jenis Pertalite ini.

“Itu nanti yang kita tanyakan dalam rapat kerja nanti. Karena kita punya tanggung jawab memang untuk hal-hal itu tidak terjadi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua jalur Passo, Isak Pelamonia mengatakan kedatangan mereka ke DPRD Kota Ambon terutama Komisi II ini untuk meminta penjelasan tentang Pertalite yang sudah langka selama sebulan ini.

“Pertalite di Kota Ambon ini sudah sebulan lebih. Harusnya satu bulan yang lalu komisi II sudah tanggapi lebih dulu, bukan harus kita aksi baru ditanggapi,” katanya.

Ia mengaku tidak puas dengan Pertamina yang tidak menyediakan Pertalite setiap hari Ahad.

“Masa hari Ahad, harus isi Pertamax. Baru dikatakan oleh orang-orang SPBU bahwa ini keputusan Pertamina, Pertalite tidak dijual, yang dijual hanya Pertamax. Sementara Pertamax sekarang harganya sudah RP. 12 ribu sekian. Lalu bagaimana kita supir. Ini tidak masuk akal. Makanya kita datang ke sini untuk minta penjelasan, untuk membahas hal seperti ini,” ujarnya.

Ia mengatakan kalau apa yang diminta supir angkot ini tidak terealisasi mereka akan melakukan aksi yang besar, terutama angkot Passo.

“Hari Senin kita akan dipanggil untuk pertemuan dengan Pertamina. Apabila tidak terealisasi, kita siap memboikot SPBU di Kota Ambon semuanya,” ucapnya.*

Baca juga: Pertamina fokus ke pelayanan logistik untuk atasi kelangkaan solar

Baca juga: Pertamina tambah jam operasional atasi kelangkaan BBM di Pulau Bangka


Pewarta: Winda Herman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022