Uji coba ini akan membantu kami memahami apakah kami dapat menggunakan vaksin prototipe dan varian saja atau mengombinasikannya untuk mengubah respons imun guna mencakup varian COVID-19 yang ada dan yang baru muncul
Jakarta (ANTARA) - Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS) mengumumkan mulai merekrut para peserta dewasa untuk mengikuti uji klinis Fase 2 guna mengevaluasi sejumlah suntikan penguat (booster) COVID-19 tambahan pada Kamis (31/3). 

Uji coba yang NIH sponsori itu bertujuan untuk memahami apakah regimen vaksin yang berbeda dapat memperluas respons imun pada orang dewasa yang telah menerima serangkaian vaksinasi utama dan suntikan booster pertama, menurut badan tersebut, seperti dilansir Xinhua, Jumat. 

"Kami mengamati di luar varian Omicron guna menentukan strategi terbaik untuk melindungi dari varian-varian (baru) di masa depan," kata Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (National Institute of Allergy and Infectious Diseases/NIAID) Anthony Fauci, yang merupakan bagian dari NIH.

"Uji coba ini akan membantu kami memahami apakah kami dapat menggunakan vaksin prototipe dan varian saja atau mengombinasikannya untuk mengubah respons imun guna mencakup varian COVID-19 yang ada dan yang muncul," kata Fauci. 

Kendati perlindungan terhadap infeksi dan kondisi sakit ringan berkurang selama gelombang Omicron, vaksin COVID-19 yang tersedia di AS sejauh ini mempertahankan perlindungan yang tahan lama terhadap kondisi parah akibat infeksi COVID-19, menurut NIH. 

Namun, NIAID mengantisipasi kemungkinan varian yang muncul di masa depan lolos dari perlindungan yang diberikan oleh vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022