Jakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada RS Aisyiyah Ponorogo, Jawa Timur, atas komitmen rumah sakit tersebut dalam menerapkan antrean daring bagi peserta.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat malam, mengapresiasi RS Aisyiyah Ponorogo yang mendukung terciptanya ekosistem digital Program JKN-KIS.

“Penerapan sistem antrean daring ini memerlukan keterlibatan aktif fasilitas kesehatan agar bisa berjalan lancar, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan peserta JKN-KIS," kata Ghufron Mukti saat berkunjung ke RS Aisyiyah Ponorogo.

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan kunjungi faskes terbaik di Kabupaten Ponorogo

Ghufron menyampaikan terima kasih kepada pengelola rumah sakit yang telah menerapkan layanan berbasis digital untuk memudahkan dan mempercepat proses administrasi peserta JKN-KIS.

Pada kesempatan tersebut, Ghufron juga memastikan interkoneksi Sistem Informasi Manajemen (SIM) BPJS Kesehatan dan rumah sakit sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) berjalan baik.

Ia memastikan kelancaran implementasi sistem terhadap peningkatan fungsionalitas dari layanan sistem antrean yang diintegrasikan.

Ghufron berharap penghargaan kepada RS Aisyiyah Ponorogo dapat memacu rumah sakit lainnya untuk segera mengadopsi sistem antrean daring dan giat berlomba menciptakan inovasi pelayanan berbasis teknologi informasi, mendorong kapasitas dan kompetensi SDM, hingga meningkatkan infrastruktur demi memenuhi kebutuhan peserta JKN-KIS.

“Kami telah mengembangkan beragam terobosan untuk menyederhanakan proses bisnis di tingkat rujukan," katanya.

Terobosan yang dimaksud, seperti pemanfaatan Virtual Claim (V-Claim) untuk memroses pengajuan klaim yang telah diakses sebagian besar rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan.

Selain itu, integrasikan SIM FKRTL dengan BPJS Kesehatan dalam bentuk klaim elektronik (e-Vedika), bridging V-Claim versi 2.0, antrean daring versi 2.0, ketersediaan tempat tidur dan jadwal operasi, hingga bridging Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Elektronik.

Sementara itu, Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan berharap agar RS Aisyiyah Ponorogo bisa semakin memantapkan kerja sama dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta JKN-KIS melalui pengembangan dan inovasi teknologi informasi.

Baca juga: Manajemen RS sebut antrean daring pangkas waktu tunggu hingga 3 jam

Baca juga: BPJS Kesehatan apresiasi RS Muhammadiyah Surakarta dukung digitalisasi


"Kami sangat terbuka menerima masukan dari pemangku kepentingan terkait maupun mitra fasilitas kesehatan untuk bersama-sama mengembangkan aplikasi agar dapat memberikan kemudahan dan manfaat lebih kepada peserta JKN-KIS," ujarnya.

Direktur RS Aisyiyah Ponorogo Wegig Widjanarko mengatakan sistem antrean daring tersebut adalah salah satu inovasi yang dibuat oleh rumah sakit guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

"Komitmen kami memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan amanah perserikatan. Sistem antrean daring tersebut muncul karena keterbatasan tempat di rumah sakit yang mengakibatkan banyaknya jumlah kunjungan. Kami berpikir bagaimana pasien tidak berkumpul dalam waktu yang bersamaan," katanya.

Direktur Utama RS Dharmayu Djemiran yang menerima kunjungan BPJS Kesehatan juga berkomitmen memperkuat sinergi dengan BPJS Kesehatan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya melalui optimalisasi sistem antrean daring.

"Harapannya, kami dapat turut berkontribusi dalam pembangunan ekosistem digital JKN-KIS yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022