Kairo (ANTARA News) - Komandan Militer UN-AU Mission in Darfur (UNAMID), Letjen Patrick Nyamvumba, memuji prestasi Kontingen Kontingen Polisi (Formed Police Unit/FPU) III Indonesia di El Fashir, Darfur.

"Kontingen Polisi Indonesia meraih predikat terbaik dalam menjalankan misi perdamaian PBB di Darfur," kata Nyamvumba saat upacara penyematan medali (medal parade) bagi seluruh peronel Kontingen Polri baru-baru ini.

Keterangan pers KBRI Khartoum yang diterima ANTARA Kairo, Rabu, menjelaskan bahwa Letjen Nyamvumba melakukan penyematan medali tersebut mewakili Kepala Perwakilan PBB di Darfur (Joint Special Representative/JSR), Prof Ibrahim Gambari yang saat ini sedang berada di New York.

Menurut Nyamvumba, personel FPU Indonesia dari kontingen pertama hingga yang ketiga ini telah menunjukkan profesionalitas, loyalitas dan komitmen dalam menjalankan tugas mereka, sehingga tidak heran jika hampir seluruh petinggi UNAMID dan delegasi dari berbagai negara selalu ingin dikawal oleh FPU Indonesia.

Upacara penyematan medali bagi personil FPU Indonesia kali ini berlangsung selama lebih kurang empat jam di lapangan Kamp Garuda Indonesia di El Fashir Darfur.

Acara tersebut diisi dengan penyematan medali bagi seluruh personil FPU Indonesia, sambutan-sambutan, pertunjukan budaya oleh pesonil UNAMID serta makan siang dengan hidangan kuliner khas Indonesia.

Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, Dr. Sujatmiko, dalam sambutannya menyampaikan bahwa upacara penyerahan medali ini menunjukkan penghargaan dari PBB terhadap kinerja Kontingen FPU III Indonesia selama satu tahun terakhir dan sekaligus merupakan pengakuan terhadap peran serta Pemerintah Indonesia dalam misi perdamaian dunia.

"Suksesnya pelaksanaan misi FPU III dalam UNAMID ini telah membuktikan bahwa Polri telah mampu bersaing dalam forum PBB dan telah dapat menunjukkan citra positif RI dalam upaya ikut menjaga perdamaian dunia, sesuai yang diamanatkan dalam pembukaan UUD kita," imbuhnya.

Sujatmiko menambahkan, Indonesia patut berbangga dan bersyukur karena personil Indonesia mendapatkan penghargaan dan pujian dari berbagai pihak baik UNAMID, Pemerintah Sudan maupun konitingen negara lain di misi PBB ini.

"Kendati demikian kita tidak boleh merasa puas. Sebaliknya, kita harus terus meningkatkan kinerja sehingga personil Indonesia baik di UNAMID atau misi PBB lainnya selalu menjadi panutan,? katanya.

Dubes RI juga mengharapkan agar pengalaman personil Pollri dalam misi PBB di Darfur ini hendaknya dapat dijadikan bekal pengabidan selanjutnya di Tanah Air.

Pernyataan senada diutarakan Kepala Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Delegasi RI, pada upacara penyematan medali tersebut.

"Teman-teman semua pantas menerima medali dari PBB ini karena telah menjalankan misi dengan sangat baik. Tapi, jangan pernah merasa puas, sehingga membuat teman-teman menjadi lupa diri, sebaliknya penghargaan ini harus menjadi motivasi untuk terus berjuang menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia, khususnya di Darfur," ujarnya.

Di sisi lain, Police Commissioner UNAMID, James Oppong Boanuh, pada kesempatan yang sama selain mengucapkan selamat kepada personil FPU III Indonesia atas kerjanya yang sangat memuaskan, juga meminta agar Pemerintah Indonesia dapat mengirimkan Polisi Wanita (polwan) untuk menjadi Police Adviser di UNAMID.

"Kami sangat menginginkan agar Pemerintah Indonesia dapat mengirimkan Polwan untuk posisi Police Adviser. Berapapun dan kapanpun kami siap menerima mereka," demikian Boanuh, merujuk pada masalah perempuan dan anak-anak banyak menjadi korban dalam konflik bersenjata di wilayah bagian barat Sudan tersebut.

"Kami yakin Polwan Indonesia memiliki kapasitas yang sama dengan FPU Indonesia, Pengamat Militer dan Police Adviser laki-laki dari Indonesia," demikian tegas Boanuh.

Dubes Sujatmiko dalam tanggapannya menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong agar permintaan tersebut dipenuhi.

"Saat ini, Polri telah menyiapkan 20 Polwan yang telah diuji langsung oleh PBB untuk menjadi Police Adviser, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat, mereka akan segera ditempatkan di Darfur," kata Dubes Sujatmiko saat ditemui Police Commissioner di Ruang Tamu Kamp FPU Indonesia di sela acara tersebut.

Sejak dimulainya misi UNAMID ini, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan tiga Kontingen, dengan jumlah personil 140 orang, yang masing-masing bertugas selama satu tahun.

Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan lebih kurang 20 pengamat militer dan polisi dalam misi ini.

Selain Indonesia, terdapat pula 15 FPU dari berbagai negara seperti Jordan, Mesir, Pakistan, Bangladesh, Senegal, Nepal, dan Nigeria.  (M043)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011