Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini ditutup melemah senilai 10,70 poin atau 0,29 persen ke posisi 3.664,68.

Sementara itu, kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga tercatat turun 2,36 poin atau 0,36 persen ke posisi 649,69 poin.

"Ambil untung pada perdagangan Jumat pekan ini mengakhiri bullish rally jangka pendek IHSG," kata analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, melemahnya indeks BEI dipicu oleh naiknya kembali kekhawatiran akan dampak krisis utang Eropa menjadi katalis negatif bagi bursa regional.

Ia mengemukakan, melemahnya IHSG BEI juga dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar saham setelah harga saham menguat cukup tinggi dalam beberapa terakhir.

"Sejak awal pekan IHSG sudah mengalami kenaikkan, pelemahan indeks akhir pekan ini wajar karena beberapa investor mengakumulasi sahamnya untuk ambil untung," katanya.

Dia memperkirakan, pada awal pekan depan (17/10) tekanan terhadap indeks BEI masih akan berlanjut. Faktor eksternal tampaknya juga masih akan menjadi penentu gerak IHSG.

Di sisi lain, lanjut dia, stabilitas makro ekonomi Indonesia serta optimisme dari pelaku pasar akan fundamental ekonomi dalam negeri menjadi penahan indeks dari tekanan eksternal.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan sebanyak 114 saham naik, sebanyak 93 saham yang melemah, dan 90 saham tidak bergerak harganya.

Perdagangan saham terpantau cukup ramai, tercatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 115,803 kali, dengan volume perdagangan mencapai 5,359 miliar lembar saham senilai Rp5,340 triliun.

Bursa regional di antaranya indeks Hang Seng melemah 256,02 poin (1,36 persen) ke tingkat 18.501,79, indeks Nikkei-225 turun 75,29 poin (0,85 persen) ke tingkat 8.747,96, dan Straits Times menguat 10,20 poin (0,37 persen) ke tingkat 2.744,17.
(T.KR-ZMF/A026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011