Kalau tidak dibeli, mereka tidak punya kesempatan untuk meningkatkan mutunya. Kalau kita beli, mereka bisa terus secara bertahap meningkatkan kualitasnya
Batam (ANTARA) - Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), membangun ambisi penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri.

Tekad itu tergambar dari pernyataan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang mengajak pelaku usaha siap bertarung di pasar domestik dengan meningkatkan standar kualitas UMKM mengingat banyak produk asing turut meramaikan persaingan di Indonesia.

Dalam rangka perluasan pasar ke luar negeri, pemerintah menargetkan delapan negara yang direncanakan bakal berkunjung ke ajang kampanye bangga buatan Indonesia dengan melibatkan 8.490 UMKM unggulan dari tujuh kabupaten/kota seluruh Kepri.

Adapun negara-negara buyer yang akan berkunjung ke Indonesia yaitu Malaysia, Singapura, Australia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Belanda, dan Uni Emirat Arab.

Upaya menarik kehadiran buyer internasional dilakukan dengan menyelenggarakan 75 rangkaian kegiatan di Kepri dan DKI Jakarta yang dibagi menjadi enam kluster.

Kluster pertama ialah perluasan akses pasar dengan 33 kegiatan, antara lain showcase, bazar, pameran produk UMKM, onboarding ke e-commerce, dan business matching.

Kedua yaitu peningkatan sumber daya manusia dengan 12 kegiatan, di antaranya memberikan pelatihan, pendampingan, capacity building, dan training of trainer kepada pelaku UMKM.

Kluster selanjutnya ialah peningkatan rantai pasok global dengan 10 kegiatan, seperti sertifikasi, standardisasi, dan dukungan logistik.

Kemudian, peningkatan akses pembiayaan dengan sembilan kegiatan. Beberapa kegiatan tersebut adalah business matching, agregator pembiayaan, dan literasi keuangan.

Lalu, kluster yang membahas terkait intelijen pemasaran dengan lima kegiatan, antara lain pelatihan dan pendampingan. Menkop menilai pelaku UMKM harus memiliki kemampuan untuk membaca pasar agar penjualan produk tidak salah sasar.

Untuk kluster terakhir, pemerintah mendorong UMKM melakukan proses digitalisasi ke loka pasar dan melakukan pencatatan keuangan digital supaya lebih mudah memperoleh akses pembiayaan.

Saat ini, lembaga pembiayaan disebut tidak lagi mengharuskan agunan menimbang mayoritas UMKM tidak punya aset untuk untuk diagunkan. Tetapi, lembaga pembiayaan lebih cenderung melihat rekam jejak (track record) digital mengenai arus kas (cash flow) UMKM.

Rangkaian kegiatan ke-6 kluster tersebut tidak serta merta akan menguatkan UMKM dari berbagai aspek jika kesadaran masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri tidak dipupuk sedari ini.

Karena itu, ia mengajak pula masyarakat untuk mengkonsumsi produk milik anak bangsa seiring pemerintah melakukan penyerapan produk UMKM minimal sebesar 40 persen dalam pengadaan barang dan jasa sebagaimana aturan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021.

“Kalau tidak dibeli, mereka tidak punya kesempatan untuk meningkatkan mutunya. Kalau kita beli, mereka bisa terus secara bertahap meningkatkan kualitasnya,” kata Teten dalam pembukaan Gernas BBI 2022 di Kota Batam, Kepri, Rabu (30/3).

Persiapan lain untuk menguatkan UMKM dalam negeri harus diiringi pula dengan upaya meningkatkan kontribusi penjualan produk Indonesia ke pasar global sekaligus mendorong UMKM berorientasi ekspor.

Dalam hal ini, pemerintah berupaya menyelesaikan hambatan pengembangan produk UMKM dengan mulai membatasi penjualan produk impor dari e-commerce cross border (lintas batas).

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, e-commerce cross border telah diperingatkan agar tak lagi menjual produk dari luar negeri yang sudah bisa dibuat di Indonesia.

Teten mengaku telah berbicara dengan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi supaya penjualan produk asing di dalam e-commerce dibatasi sehingga karya buatan UMKM dalam negeri dapat jauh lebih mendominasi pasar Indonesia.

Dalam upaya penguatan UMKM khususnya dari Kepri, para pemangku kepentingan telah fasilitasi 250 UMKM yang terlibat dalam pameran Gernas BBI selama 30 Maret - 3 April 2022 di area Parkir Harbour Bay, Kota Batam.

Secara rinci, Kementerian Koperasi dan UKM mengkurasi 46 UKM, Bank Indonesia 132 UKM, dan 72 berasal dari Pasar Rakyat (Bazar Kuliner).

Ia mengharapkan bahwa Gernas BBI di Kepri tak menjadi one time event (acara satu kali), tetapi menjadi model yang bisa dilanjutkan oleh provinsi tersebut untuk mendukung percepatan pengembangan UMKM berkelanjutan.

Hal ini mengingat keinginan pemerintah memanfaatkan Kepri sebagai hub ekspor produk UMKM bagian barat Indonesia sebagaimana Bali yang dijadikan hub ekspor di Indonesia bagian timur.

Menurut dia, Kepri memiliki nilai strategis wilayah yang tinggi karena bertetangga dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

“Saya kira ini satu potensi yang sangat besar. Pariwisata di sini (Batam) kan juga nomor dua setelah Bali, jadi sangat tepat saya kira untuk menjadikan Kepri sebagai showcase atau etalase produk UMKM,” ujarnya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengemukakan bahwa pihaknya mendukung penuh pengembangan UMKM di wilayahnya dengan membuat beberapa program.

Pertama ialah memberikan bantuan modal/pinjaman setiap tahun kepada UMKM sebesar Rp20 juta tanpa bunga melalui bank daerah.

Pada tahun lalu, lanjutnya, para pelaku UMKM di Kepri telah menyerap pinjaman dengan total Rp30 miliar dari target pemerintah daerah (pemda) setempat sebesar Rp40 miliar. Di tahun ini, diharapkan pelaku UMKM dapat memperoleh pendanaan modal kerja dengan lebih mudah dan lebih baik.

Kedua, Pemda Kepri telah menganggarkan Rp1,4 miliar di tahun ini untuk pengadaan alat bantuan teknologi sterilisasi pangan sebagai upaya meningkatkan mutu dan daya saing produk olahan berbahan baku perikanan maupun pertanian terutama yang berpotensi memenuhi pasar ekspor.

Selanjutnya, Gubernur Ansar menyatakan telah memberikan secara bertahap bantuan sertifikasi halal secara gratis bagi UMKM di Kepri guna menghasilkan lebih banyak diversifikasi produk.

Dengan itu, aplikasi e-Katalog lokal buatan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang dikelola oleh Pemda Kepri dapat dipenuhi oleh berbagai produk unggulan dari provinsi tersebut sehingga diharapkan dapat tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Pembukaan perbatasan Batam dan Singapura

Pembukaan perbatasan antara Singapura dan Batam per 31 Maret 2022 berpotensi pula meningkatkan kembali ekonomi daerah dan sektor pariwisata setempat setelah sempat melambat akibat pandemi COVID-19.

Pada Jumat (1/4), Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam sekaligus Walikota Batam Muhammad Rudi menerangkan langkah Singapura membuka pintu wisatawan dilakukan melalui jalur Vaccinated Travel Framework (VTF).

Kebijakan itu memungkinkan pelaku perjalanan luar negeri yang sudah menerima vaksin lengkap untuk bepergian bebas karantina ke Singapura, dengan syarat hasil tes antigen negatif.

Menurut Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Batam Zulkarnain, 50 persen UKM setempat telah siap memanfaatkan berbagai peluang pasca pembukaan perbatasan.

Masyarakat Batam dianggap mulai menyadari terdapat pelbagai produk unggulan di kotanya.

Hal ini terlihat dari fakta bahwa mayoritas produk UMKM Kota Batam, di antaranya sektor kuliner dan kerajinan, berhasil lolos proses kurasi Kemenkop serta BI sehingga dapat tampil dalam acara pameran Gernas BBI 2022.

"Di Batam memiliki gudang untuk inovasi pelaku usaha mikro," ungkapnya ketika ditanya Antara, Batam, Kepri, Jumat (1/4).

Selama beberapa tahun terakhir, pihaknya disebut telah memberikan perhatian terhadap pelaku UMKM.

Pertama ialah memberikan pendampingan dengan menyediakan lima konsultan pendamping. Mulai dari konsultan pembiayaan, sumber daya manusia, manajemen, hingga pemasaran.

Kedua, pihaknya memberikan pelatihan terhadap UMKM setiap tahun guna menambah informasi dan pengetahuan masyarakat di bidang kerajinan, rajut, dan usaha cemilan.

Keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang baru diresmikan oleh Menteri Teten pada Kamis (31/3), juga akan dimanfaatkan untuk menaungi dan mengedukasi pemahaman terkait regulasi kepada pelaku UMKM.

Ia memastikan, apapun yang diproduksi oleh UKM di Kota Batam akan memproleh bantuan penguatan, promosi, dan pemasaran produk di dalam maupun luar negeri oleh pemerintah kota setempat.

Segala bentuk sokongan untuk menguatkan UMKM dalam negeri melalui kampanye Gernas BBI di Kepri telah terbayang jelas jika melihat tema yang diangkat, yakni “Expanding to the New Market, Recover Together, Recover Stronger”.

Tema itu bermaksud menjelaskan bahwa Kepri akan mengembangkan perluasan pangsa pasar baru ke luar negeri, terutama Singapura dan Malaysia yang bertetangga dengan kepulauan tersebut.

Apalagi, tagline UKM Kepri #WithoutBorder yang diusung Gernas BBI 2022 kali ini menerangi ambisi utama pemerintah, yakni menjadi pemenang dalam kompetisi menghadapi produk asing di Indonesia maupun di pasar global pasca pembukaan perbatasan.

Baca juga: Gernas BBI 2022 di Kepri buka harapan bagi UMKM terapkan bisnis hijau

Baca juga: Teten dorong PLUT di Batam jadi jendela produk UMKM masuk pasar global

Baca juga: Teten harap kampanye Gernas BBI 2022 Kepri dorong ekspor produk UMKM

Baca juga: Gubenur Kepri: Kampanye Gernas BBI harus disertai penguatan produk RI

 

Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022