Palu (ANTARA News) - Tiga korban tewas dalam banjir bandang di Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, telah ditemukan dan jenazah mereka sudah dimakamkan Sabtu sore.

Jenazah ketiga korban ditemukan warga dan dikebumikan tadi sore, kata Kapolres Donggala AKBP I Nengah Subagia saat dihubungi wartawan per telepon dari Palu, Sabtu.

Prosesi pemakaman itu berlangsung haru dan diwarnai tangisan dari ratusan warga dengan disaksikan sejumlah pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat setempat.

Sejumlah bantuan hingga malam ini terus mengalir sebagai wujud kepedulian antarsesama dalam rangka meringankan beban para korban bencana banjir bandang.

Tidak hanya dari kepolisian, bantuan bersifat darurat juga datang dari beberapa instansi pemerintahan di Kabupaten Donggala.

Pengurus Cabang Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Donggala menyumbangkan sebanyak 25 dus mie instan dan Dinas Sosial juga telah menyalurkan 22 jenis bantuan, di antaranya berupa beras, peralatan dapur, tikar, sarung, dan 16 lembar kembar tenda terpal.

Sementara itu, air banjir bandang yang menerjang pada Sabtu dini hari itu, saat ini sudah mulai surut.

Hingga malam ini, warga dibantu aparat kepolisian setempat mulai membersihkan lumpur yang menggenangi rumah mereka.

"Kerugian materil yang baru terdata yakni 39 rumah hanyut serta ratusan rumah warga rusak berat dan ringan akibat banjir bandang tersebut," kata Kapolres.

Ia mengatakan, 39 rumah hanyut itu dominan terjadi di Dusun I Desa Mbuwu dengan nama pemilik di antaranya Namrudin, H Darto, Winda, Bora, Aliani, Lacuni, Mama Kasman, Hamsan, Ramdi, Yunus, Petrus, Mama Yaho, Sulaeman.

Bencana banjir yang terjadi sejak Jumat sore kemarin sampai Sabtu dini hari itu menerjang sejumlah desa mulai dari Lalombi, Watatu hingga Desa Mbuwu, Kecamatan Banawa Selatan.

I Nengah Subagia menuturkan, air banjir berasal dari meluapnya Sungai Mamua dan Mbuwu akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak Jumat siang hingga malam hari.

Rumah-rumah yang hanyut kebanyakan berada dekat bantaran kedua sungai tersebut.

"Yang paling parah terjadi di Desa Mbuwu karena ketinggian air saat terjadi banjir mencapai setinggi dua meter," kata orang pertama di Polres Donggala itu.

Selain menghanyutkan dan merusak rumah, sebuah pasar di Desa Mbuwu juga rusak dan rata setelah diterjang bencana banjir tersebut.

Di samping merusak rumah dan fasilitas umum masyarakat, musibah itu juga mengakibatkan tiga warga tewas karena terseret banjir yang teridentifikasi bernama Simin (70), warga Desa Mbuwu, Mevi (8) dan Aci (5), keduanya warga Dusun I Desa Lumbu Lama, Banawa Selatan.

(ANT-106)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011