Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI di Ho Chi Minh City menyelenggarakan kegiatan Batik Week yang mendapatkan sambutan baik dari para pejabat tinggi Vietnam, konsul jenderal negara asing serta tamu undangan dan puluhan mahasiswa Vietnam.

Kegiatan Batik Week itu berlangsung di Ao Dai Exhibition di tengah kota Paman Ho, menurut keterangan KJRI Ho Chi Ming City yang diterima di Jakarta, Senin.

Kegiatan Batik Week dibuka oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI di Ho Chi Minh City Agustaviano Sofjan yang menyampaikan bahwa kerja sama budaya antara Indonesia dan Vietnam tetap terjalin kuat bahkan di tengah pandemi.

Menurut Agustaviano, kegiatan belajar cara membuat batik dapat meningkatkan pengenalan masyarakat Vietnam akan tradisi batik di Indonesia.

Terutama dengan perpaduan antara batik dan ao dai dapat menjadi simbol persahabatan dari kedua negara, ujarnya.

Kegiatan Batik Week itu, lanjut Agustaviano, merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk memperkenalkan batik lebih dalam kepada masyarakat Vietnam di Ho Chi Minh City dan sekitarnya.

Batik sebagai warisan budaya dunia (intangible cultural heritage) asal Indonesia telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sejak 2009.

Acara Batik Week itu juga memperlihatkan perpaduan pakaian tradisional Indonesia dan Vietnam, yaitu batik asal Indonesia dan ao dai yang merupakan baju tradisional asal Vietnam.

Pada acara itu juga diadakan peragaan busana ao dai dan batik yang mengambil tema "a crossroads between two heritages". Menurut pihak KJRI, para penonton sangat terpukau dengan koleksi baju batik dan Ao Dai yang diperlihatkan.

Salah satu baju yang menjadi pusat perhatian para tamu adalah baju perpaduan batik dan ao dai yang dibuat khusus oleh KJRI dan Batik House Indonesia untuk kegiatan Batik Week tersebut.

Baju tersebut dibuat dengan model ao dai namun motifnya batik dan bahannya berasal dari Indonesia.

Batik Week juga mencakup lokakarya membuat batik di mana generasi muda Vietnam dapat terlibat dan menikmati proses membatik dengan canting dan mengikuti pola yang telah ada, atau bahkan ada yang kreatif dengan membuat pola sendiri.

Kegiatan promosi batik di Vietnam masih akan dilanjutkan ke depannya untuk mengenalkan batik ke kalangan a​kademisi, pemerintah setempat, pengusaha serta para eskpatriat asing yang tinggal di HCMC.

Baca juga: Atraksi seni membatik favorit pengunjung VITM 2018
Baca juga: Mahasiswa Vietnam belajar bahasa Indonesia secara daring

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022