Yogyakarta (ANTARA News) - Kalangan abdi dalem Keraton Yogyakarta memasang tarub atau hiasan janur kuning di pintu gerbang di sekitar keraton yang menandai dimulainya pernikahan putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara.

Tarub yang berasal dari daun kelapa muda menambah pemandangan sekitar keraton menjadi indah. Pemasangan tarub dalam budaya Jawa bermakna akan dimulainya hajatan pernikahan seorang pasangan pengantin.

Tarub dipasang di Ndalem Pagelaran, Pacikearan, Tarub Agung, Regol Brajanala, Bangsal Ponconiti, Bangsal Trajumas, Regol Dana Pratapa, Bangsal Kencana, dan Regol Gepura.

Para abdi dalem juga melengkapi beberapa sesaji berupa pisang sanggan, tumpeng, buah-buahan, dan beberapa hasil bumi lain. Semua ini dilakukan sebagai bentuk doa kepada Allah SWT agar pernikahan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara berjalan lancar.

Menurut kerabat keraton GBPH Parbukusumo, tarub dan tuwuhan menurut tradisi Jawa dilakukan berdasarkan hitungan waktu hari serta tanggal yang cermat. Pelaksanaan biasanya bersamaan dengan berlangsungnya upacara siraman, hanya waktunya berbeda.
(B015*H010)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011