Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali diperdagangkan menguat naik 50 poin seiring munculnya optimisme terhadap solusi atas krisis hutang kawasan Eropa.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS antarBank Jakarta pada Senin sore menguat ke posisi Rp8.815 atau naik 50 poin dibanding hari sebelumnya Rp8.865.

"Mengawali pekan ini, antusias pasar menghidupkan kembali sinyal hijau pada `risk appetite` lantaran bangkitnya sentimen positif dikarenakan kabar baik dari Eropa sehubungan penganan krisis," kata Analis valuta asing dari Monex Investindo Futures, Johanes Ginting di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, mata uang rupiah terhadap dolar AS terpantau berada di kisaran 8.865-8.815 per dolar AS. Optimisme solusi atas krisis negara kawasan Eropa memicu nilai tukar Indonesia mencatat penguatan "rally short-covering".

"Secara teknikal serta optimis di pasar valuta, mata uang dalam negeri masih berpeluang melanjutkan `rally`. Meski demikian, masalah hutang negara kawasan Eropa tetap akan masih membayangi nilai tukar dalam negeri," kata dia.

Ia menambahkan, hari ini tidak ada sinyal intervensi pasar oleh Bank Indonesia dikarenakan minat resiko yang meningkat beberapa hari terakhir.

"Bank Indonesia cukup nyaman dengan nilai tukar mata uang saat ini," kata dia.

Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan, sentimen positif dari Yunani memberi kekuatan bagi nilai tukar rupiah untuk bergerak menguat terhadap dolar AS.

"Setelah Yunani aman, perhatian pasar beralih pada pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 Jumat lalu, diharapkan pertemuan G20 juga berdampak positif," kata dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (17/10) tercatat mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS menjadi Rp8.893 dibanding pada hari sebelumnya Rp8.845.
(ANT)


Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011