Batam (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Wahyu Wahyudin menyebut wisman dari Singapura mengeluhkan lamanya hasil tes PCR COVID-19 keluar saat tiba di Batam melalui pintu masuk pelabuhan.

Dari pantauan di lapangan, katanya, petugas kesehatan mengambil sampel PCR wisman di pelabuhan, selanjutnya dikirim ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.

"Hasil tesnya keluar sekitar 6 jam kemudian, bahkan bisa lebih dari itu. Inilah yang dikeluhkan wisman, durasinya terlalu lama," kata Wahyudin di Tanjungpinang, Selasa.

Menurut dia, meskipun wisman diizinkan menunggu hasil tes PCR keluar di hotel atau tempat penginapan, namun mereka tidak bisa bebas bepergian tanpa hasil tes PCR tersebut.

Oleh karenanya, ia menyarankan agar Pemprov Kepri maupun Pemkot Batam bekerja sama dengan pihak rumah sakit agar menyiapkan peralatan PCR mandiri di pelabuhan, sehingga hasil tes sampel PCR wisman bisa keluar lebih cepat, tanpa harus dikirim terlebih dulu ke BTKLPP Kelas I Batam.

Dia juga mencontohkan pengelola kawasan wisata Lagoi di Bintan telah menyiapkan fasilitas PCR mandiri di pelabuhan kedatangan wisman, dan hasilnya keluar sekitar 3 jam kemudian.

"Batam harus menerapkan hal serupa, biar wisman tak perlu berlama-lama menunggu hasil tes PCR-nya keluar," ujar Wahyudin.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri itu pun menerima keluhan wisman soal tingginya harga tes PCR di Batam, yaitu sekitar Rp300 ribu. Sementara, sebelum berangkat ke Batam, mereka sudah divaksin dosis lengkap dan menjalani tes PCR di Singapura.

"Kalau bisa dikurangi harganya, karena mereka harus dua kali tes PCR, tentu cukup memberatkan," ujar dia.

Politisi PKS itu pun berharap persoalan tes PCR wisman di Batam dapat segera ditangani serius oleh pemerintah daerah, karena ini menyangkut kenyamanan wisman yang datang berkunjung ke Batam.

Lanjutnya kedatangan wisman ke Batam akan sangat mempengaruhi pemulihan ekonomi di sektor pariwisata. Apalagi Batam dalam dua tahun terakhir tidak pernah dikunjungi wisman imbas pandemi COVID-19.

"Sekarang pintu wisman sudah mulai dibuka, jadi manfaatkan betul untuk menggaet wisman. Jangan justru membuat wisman kapok datang ke Batam, karena persoalan-persoalan teknis seperti tes PCR itu," demikian Wahyudin.


 

Pewarta: Ogen
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022