Pelaku pasar kelihatannya cukup optimis dengan perekonomian Indonesia, apalagi dengan pelonggaran aktivitas ekonomi yang sekarang diberlakukan
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, menguat didukung optimisme pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia.

Rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.348 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.355 per dolar AS.

"Kelihatannya penguatan rupiah ini seiring dengan penguatan IHSG. Pelaku pasar kelihatannya cukup optimis dengan perekonomian Indonesia, apalagi dengan pelonggaran aktivitas ekonomi yang sekarang diberlakukan," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Di sisi lain, lanjut Ariston, masih ada sentimen yang menekan rupiah, seperti perang Rusia-Ukraina yang memicu inflasi dan ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif.

Pelaku pasar berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral Mei mendatang.

Apalagi, laporan ketenagakerjaan bulanan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih kuat. Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan laju perekrutan dengan non-farm payroll mencapai 431.000 pekerjaan sepanjang Maret 2022.

"Hal itu membuat rupiah bergerak dalam kisaran konsolidasi beberapa hari terakhir ini," ujar Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.339 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.337 per dolar AS hingga Rp14.352 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.348 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.362 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat seiring pasar masih pantau sentimen global
Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup menguat, ditopang fundamental ekonomi RI
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 17 poin

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022