Bengkulu (ANTARA News) - Hanya dalam tempo tiga hari, sedikitnya dua remaja di Kota Bengkulu tewas dengan cara gantung diri, salah seorang di antaranya siswa sebuah SMP Negeri. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Polres Bengkulu, Kamis, kasus bunuh diri pertama terjadi pada Senin (13/2) sekitar pukul 13:00 WIB yang dilakukan oleh Tekad Agus Prayogi (15), siswa SMP Negeri 19 Padang Serai Kota Bengkulu, dengan cara menggantung diri dengan tali nilon di kamar rumah korban. Peristiwa yang menghebohkan warga sekitar itu pertama kali diketahui oleh Restu Kurniasih (18) yang juga kakak kandungnya yang baru pulang sekolah. Ketika tiba di rumah Restu mendapati rumahnya kosong dan memanggil-manggil adiknya tetapi tidak ada jawaban. Ia kemudian menuju kamar adiknya, namun ia dibuat terkejut karena melihat adiknya tergantung dengan seutas tali dan langsung histeris, sehingga para tetangga berdatangan untuk memberikan pertolongan. Namun saat diturunkan, korban sudah tak bernyawa dan kasus itu langsung dilaporkan ke Polsek Selebar. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD M Yunus untuk divisum guna memastikan kematiannya. Sebelum bunuh diri, Tekad Agus Prayogi sempat menulis sebuah surat yang diletakkan tak jauh dari tempat korban gantung diri. Dalam surat itu korban antara lain meminta maaf kepada kedua orang tuanya atas kesalahan dan tingkah lakunya selama ini. Tekad juga menulis tentang rasa kekecewaannya karena dituduh melakukan pencurian di sekolahnya sekaligus permohonan maaf kepada teman-temannya di sekolah dan lingkungannya. Kasus bunuh diri kedua dilakukan seorang gadis bernama Nanda (19) yang tinggal di Jalan Muhajirin RT09, Kelurahan Dusun Besar, Kota Bengkulu. Korban gantung diri dengan kain batik panjang di kamar rumahnya. Aksi nekad itu dilakukan Nanda pada Rabu (15/2) sekitar pukul 13:00 WIB dan pertama kali kali diketahui oleh Ujang Nurul (16), adik korban yang baru pulang dari sekolah. Ketika pulang sekolah Ujang melihat rumahnya dalam keadaan sepi, karena tidak ada yang menyahut, Ujang langsung mendorong pintu rumahnya, namun betapa terkejutnya ketika dilihat kakak perempuannya sudah tergantung di pintu kamar dengan lidah terjulur. Ujang langsung berteriak minta tolomg kepada tetangga sekitar dan langsung melaporkan kasus tersebut ke Polsek Gading Cempaka. Saat kejadian korban hanya seorang diri di rumah, kakak dan orang tuanya sedang pergi. Belum diperoleh informasi mengenai penyebab mengapa korban nekad melakukan bunuh diri, karena tidak ditemukan pesan, bukti atau keterangan yang ditinggalkan Nanda di tempat kejadian. Kedua kasus kini masih ditangani kepolisian, sementara kedua korban telah dimakamkan oleh keluarga masing-masing.( (*)

Copyright © ANTARA 2006