Jakarta (ANTARA) - Twitter rupanya tidak bercanda ketika mengumumkan sedang membuat tombol edit bertepatan dengan April Mop kemarin.

Tim komunikasi Twitter melalui akun resmi @TwitterComms mengumumkan bahwa mereka "mengembangkan fitur edit sejak tahun lalu", dikutip Rabu.

Platform mikroblog ini berencana menguji coba fitur menyunting cuitan di layanan berbayar Twitter Blue dalam beberapa bulan ke depan.

"Untuk mempelajari apa yang berfungsi, apa yang tidak berfungsi dan apa yang mungkin," kata Twitter.

Baca juga: Pernyataan Twitter soal "edit button" bikin bingung pengguna

Informasi dari tim komunikasi dicuit ulang oleh Kepala Produk Konsumen Twitter, Jay Sullivan, yang membenarkan tombol edit dikembangkan sejak tahun lalu dan rencana uji coba di Twitter Blue.

Menurut Sullivan, tombol sunting ini merupakan fitur yang paling banyak diminta pengguna selama bertahun-tahun agar mereka bisa membetulkan salah ketik atau yang lainnya.

Twitter menilai tombol ini bisa saja disalahgunakan untuk mengubak rekam jejak.

"Oleh karena itu, kami membutuhkan waktu dan akan mencari masukan dan pendapat yang bertentangan sebelum meluncurkan (tombol) Edit," kata @jaysullivan.
 
Tim Twitter juga membantah mereka mendapatkan ide membuat tombol edit dari jajak pendapat.

CEO Tesla, Elon Musk, pada Selasa (5/4) mengadakan jajak pendapat soal tombol edit di Twitter. Sebanyak 73,6 persen pengguna responden cuitan Musk menjawab "yse" atau "yes".

Baca juga: Musk bergabung dengan dewan Twitter, janjikan perubahan

Baca juga: Elon Musk bergabung sebagai dewan direksi di Twitter

Baca juga: Musk ambil 9 persen saham di Twitter menjadi pemegang saham teratas

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022