Tim komunikasi Twitter melalui akun resmi @TwitterComms mengumumkan bahwa mereka "mengembangkan fitur edit sejak tahun lalu", dikutip Rabu.
Platform mikroblog ini berencana menguji coba fitur menyunting cuitan di layanan berbayar Twitter Blue dalam beberapa bulan ke depan.
"Untuk mempelajari apa yang berfungsi, apa yang tidak berfungsi dan apa yang mungkin," kata Twitter.
Baca juga: Pernyataan Twitter soal "edit button" bikin bingung pengguna
Informasi dari tim komunikasi dicuit ulang oleh Kepala Produk Konsumen Twitter, Jay Sullivan, yang membenarkan tombol edit dikembangkan sejak tahun lalu dan rencana uji coba di Twitter Blue.
Menurut Sullivan, tombol sunting ini merupakan fitur yang paling banyak diminta pengguna selama bertahun-tahun agar mereka bisa membetulkan salah ketik atau yang lainnya.
Twitter menilai tombol ini bisa saja disalahgunakan untuk mengubak rekam jejak.
"Oleh karena itu, kami membutuhkan waktu dan akan mencari masukan dan pendapat yang bertentangan sebelum meluncurkan (tombol) Edit," kata @jaysullivan.
now that everyone is asking…
yes, we’ve been working on an edit feature since last year!
no, we didn’t get the idea from a poll ????
we're kicking off testing within @TwitterBlue Labs in the coming months to learn what works, what doesn’t, and what’s possible.
— Twitter Comms (@TwitterComms) April 5, 2022
Tim Twitter juga membantah mereka mendapatkan ide membuat tombol edit dari jajak pendapat.
CEO Tesla, Elon Musk, pada Selasa (5/4) mengadakan jajak pendapat soal tombol edit di Twitter. Sebanyak 73,6 persen pengguna responden cuitan Musk menjawab "yse" atau "yes".
Baca juga: Musk bergabung dengan dewan Twitter, janjikan perubahan
Baca juga: Elon Musk bergabung sebagai dewan direksi di Twitter
Baca juga: Musk ambil 9 persen saham di Twitter menjadi pemegang saham teratas
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022