Supaya BUMN lebih sibuk bekerja, daripada mengurus surat, laporan, dan rapat
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bertekad untuk mengurangi dan menertibkan rapat di Kementerian BUMN dan di sejumlah BUMN.

"Terlalu banyak rapat, itu harus dikurangi 50 persen," kata Dahlan setelah menghadiri acara pelantikan menteri baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Menurut Dahlan, pejabat BUMN terlalu sering mengikuti rapat, baik rapat internal BUMN maupun rapat di Kementerian BUMN. Pengurangan rapat akan membuat pejabat BUMN lebih fokus kepada pekerjaan yang membuahkan hasil.

"Supaya BUMN lebih sibuk bekerja, daripada mengurus surat, laporan, dan rapat," katanya.

Dahlan mengatakan, BUMN akan diberi keleluasaan untuk melakukan aksi korporasi. Kementerian BUMN akan mendorong dan memfasilitasi setiap aksi korporasi tersebut.

"Kementerian BUMN tidak akan menjadikan mereka instansi di bawah (Kementerian-red) BUMN, tapi korporasi di bawah (Kementerian-red) BUMN," katanya.

Dahlan adalah salah satu dari sebelas menteri yang dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sepuluh menteri baru yang lain adalah Menteri Hukum dan Ham Dr. Amir Syamsuddin SH, Menteri Pendayagunaan Apaparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ir.Azwar Abubakar, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dan Menteri Lingkungan Hidup Prof.Dr. Baltazar Kambuaya.

Menteri yang bergeser posisi yaitu Jero Wacik yang menjadi Menteri ESDM, EE Mangindaan menjadi Menteri Perhubungan dan Mari Elka Pangestu menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Gusti Muhammad Hatta sebagai Menristek.

Presiden juga melantik Letnan Jenderal Marciano Noorman menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

(F008*D013)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011