Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, masalah perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri masih menjadi salah satu persoalah yang harus diselesaikan oleh pemerintah dalam tiga tahun mendatang.

Dalam pidato kebijakan yang disampaikan usai pelantikan kabinet hasil perombakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, Presiden menyatakan perhatian khusus juga akan diberikan pemerintah untuk menyiapkan TKI yang akan berangkat ke luar negeri.

"Atensi khusus kita terhadap TKI yang akan berangkat ke luar negeri atau sudah bekerja di luar negeri adalah mari kita lakukan penyiapan di dalam negeri sebaik-baiknya," katanya.

TKI yang akan berangkat, lanjut Presiden, harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup, termasuk pengetahuan tentang sistem hukum yang berlaku di negara penempatan bekerja.

Selain itu, pemerintah juga akan berupaya untuk mencegah kejahatan dan penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa TKI.

"Jangan permisif. Akibat kelalaian, kesalahan, apalagi penyimpangan-penyimpangan pengiriman TKI maka terjadi malapetaka di negara-negara sahabat," ujarnya.

Kepada para menteri terkait dan juga jajaran kepala derah yang wilayahnya banyak mengirim TKI ke luar negeri, Kepala Negara mengimbau mereka agar menjadikan perlindungan TKI sebagai prioritas.

(T.D013*F008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011