Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan penyerapan anggaran belanja negara dalam tiga bulan terakhir harus berjalan lebih efektif dan optimal agar asumsi defisit yang ditetapkan oleh pemerintah dapat tercapai.

"Kita sekarang ingin betul-betul realisasi dilakukan dengan baik dan berkualitas," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, Dirjen Anggaran dan Dirjen Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan terus melakukan koordinasi dengan 15 Kementerian Lembaga yang memiliki alokasi anggaran terbesar untuk mempercepat penyerapan belanja negara.

"Seandainya ada pengeluaran pemerintah yang belum optimal, kita berkoordinasi itu di bawah wakil menteri, jajaran dirjen anggaran dan perbendaharaan dengan 15 kementerian yang paling utama, kita lakukan pertemuan bulanan untuk meyakinkan pengeluarannya baik," ujar Menkeu.

Menkeu menjelaskan rendahnya realisasi penyerapan anggaran hingga menjelang berakhirnya tahun, lebih disebabkan karena kontraktor proyek yang belum menagih kepada kantor Ditjen Perbendaharaan Negara.

"Itu baru catatan secara tunai yang telah diklaim kepada kantor perbendaharaan. Tapi banyak proyek yang perkembangan telah jauh tapi vendor atau kontraktor belum melakukan tagihan, dan saya sudah cek nanti kalau ada tagihan, dalam waktu 24 jam akan dibayar," ujarnya.

Menkeu meminta agar penyerapan anggaran yang harus dipercepat dalam waktu singkat, dapat dilakukan sesuai taat asas dan ketentuan peraturan yang berlaku untuk menghindari adanya penyimpangan.

"Kementerian lembaga merealisir anggaran dengan baik, tapi nanti kalau menarik dana harus dengan perencanaan dan dokumentasi yang tertib dan taat azas, kalau tidak nanti akan mempertanggungjawabkan hal yang tidak perlu terjadi," katanya.

Menkeu mengatakan selama ini pemerintah telah berhasil melakukan penghematan dan pengawasan terkait pengeluaran belanja pemerintah secara efektif, sesuai arahan Presiden.

"Pembangunan gedung yang tidak prioritas atau kurang produktif harus dijadwalkan ulang, sehingga banyak gedung dipakai pemerintah dan rumah dinas ditahan, dan di-evaluasi Kementerian PAN dan reformasi birokrasi, BPKP dan Kementrian Pekerjaan Umum sehingga pengeluaran kita efektif," ujarnya.

Dengan situasi tersebut, menurut mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini, pemerintah tidak terlalu mengkhawatirkan penyerapan anggaran yang lambat, karena kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian perlu diberikan perhatian khusus.

"Yang kita khawatir imbas internasional, bukan karena realisasi anggaran yang masih kita jaga realisasi dan kualitas baik," ujar Agus Martowardojo.
(T.S034/A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011