Tampaksiring (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan agar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) terlibat dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan terus memberikan peranan penting dalam ekonomi Indonesia dan fokus dalam dunia usaha.

"Beliau berpesan agar HIPMI aktif dalam program MP3EI. Kami akan terus menjalin komunikasi dengan pihak-pihak tertentu, menteri," kata Ketua Dewan Pembina BPP HIPMI Erwin Aksa di Wisma Merdeka, Istana Tampaksiring, Bali, Sabtu malam seusai pertemuan dengan Presiden.

Ia mengatakan bahwa HIPMI siap untuk berpartisipasi menyukseskan MP3EI.

"Presiden banyak sekali menyampaikan pesan dan nasehat kepada pengusaha muda di Indonesia, ... terus berperan aktif dalam pembangunan negara ini. Kami dari HIPMI siap terlibat secara langsung dalam program MP3EI," ujarnya.

Erwin bertemu Presiden selama lebih kurang 45 menit untuk mengantarkan jajaran pengurus baru HIPMI periode 2011-2014 yang dipimpin oleh Ketua Umum BPP HIPMI Raja Sapta Oktohari.

"Pertemuan berlangsung dengan sangat baik dan tadi saya mengantarkan ketua HIPMI terpilih Saudara Oto dan beberapa jajaran pengurus untuk beraudiensi dengan presiden," kata Erwin.

Erwin secara khusus berharap agar jajaran pengurus baru HIPMI dapat menjalankan pesan presiden itu.

"Kami tentunya selama tiga tahun kepengurusan menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada beliau, kami sangat bangga bisa ikut memberikan kontribusi selama tiga tahun terakhir ini," ujarnya.


Tinjau Desa Tradisional

Sementara itu pada Sabtu pagi, Ibu Ani Yudhoyono meninjau Desa Tradisional Penglipuran, Kabupaten Bangli.

Didampingi Kepala Desa I Wayan Supat dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Ani meninjau berbagai fasilitas masyarakat di Desa Panglipuran seperti balai desa, rumah-rumah penduduk, tempat pengolahan kerajinan, dan taman.

Ia tampak santai menyapa masyarakat yang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing.

Desa Penglipuran adalah salah satu tujuan wisata yang terletak di Kabupaten Bangli, berjarak lebih kurang 45 kilometer dari kota Denpasar.

Konsep awal dari desa itu adalah sebagai desa konservatif atau pelestarian, disamping sebagai tempat pengembangan ekonomi lokal.

Keunikan desa adat ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah struktur bagian depan rumah-rumah penduduk yang terbuat dari tanah dan bambu yang tampak seragam.

Pada kesempatan itu Ibu Ani yang memiliki hobi fotografi terlihat tidak melupakan kameranya. Ia terlihat beberapa kali berhenti untuk mengabadikan obyek tertentu.

Desa Penglipuran memiliki hutan bambu seluas 75 hektar. Karena kaya dengan hasil bambu, maka desa ini dijadikan sebagai pusat pembudidayaan dan pengolahan bambu di Bali.

Ibu Ani juga melihat proses pembuatan barang-barang kerajinan berbahan bambu dan berdialog dengan para pengrajin serta membeli sejumlah produk kerajinan.
(T.G003/J006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011