Washington DC (ANTARA News) - Kedutaan Amerika Serikat di Nairobi, Sabtu memperingatkan warga AS bahwa ada "ancaman segera" serangan-serangan yang mungkin ditujukan pada orang asing,seminggu setelah pasukan Kenya memasuki Somalia untuk mengejar gerilyawan Al Shebaab.

Kedutaan itu mengutip "informasi yang dapat dipercaya, ancaman segera serangan-serangan teroris yang langsung pada fasilitas-fasilitas penting Kenya dan lokasi-lokasi di mana para warga asing berkumpul, seperti mal-mal dan klub-klub malam."

"Kedutaan telah melakukan tindakan-tindakan untuk membatasi pejabat pemerintah AS mengunjungi Kenya. Warga-warga AS harus mempertimbangkan informasi ini apabila berencana melakukan kunjungan dan sebaiknya menunda kunjungan saat ini," tambah kedubes itu dalam satu pernyataan yang dikeluarkan seorang juru bicara Departemen Luar Negeri di Washington.

Pernyataan itu tidak menyebutkan secara khusus siapa yang mungkin melakukan serangan-serangan itu.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan satu peringatan bagi kunjungan ke Kenya Desember lalu bahwa negara itu "terancam serangan terorisme dan tingkat kejahatannya tinggi."

Pekan lalu, Kenya mengirim pasukan memasuki perbatasan Somalia untuk mengejar gerilyawan Al Shebaab yang dituduh melakukan penculikan seorang wisatawan Inggris,seorang wanita Prancis yang cacat yang kemudian tewas selama dia disekap para epnculik dan dua pekerja sosial Spanyol.

Kenya tidak mengatakan berapa jumlah tentara yang dikerahkan, tetap parai pengamat memperkirakan jumlahnya antara 2.000 saapai 3.000 personil.

Al Shebaab, yang membantah menculik para warga asing memperingatkan mereka akan melakukan pembalasan berdarah. Menanggapi peringatan-peringatan itu,para pejabat meningkatkan keamanan di distrik pusat bisnis.

Pada tahun 1998, 224 oraNg tewas akibat bom-bom truk di kedubes-kedubes AS di Kenya dan Tanzania.
(H-RN)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011