Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan digitalisasi rantai pasok material kelistrikan sangat penting bagi perseroan karena jumlah material yang dikelola di gudang-gudang PLN sangat banyak dan bervariasi, sehingga mustahil bisa dilakukan pengelolaan dengan baik jika dilakukan secara manual.
"Kami memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan pelayanan prima kepada lebih dari 82 juta pelanggan. Diperlukan sistem informasi rantai pasok material kelistrikan yang terpadu agar setiap permintaan pelanggan mulai dari keluhan, penyambungan baru hingga tambah daya dapat dilayani dengan cepat," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: PLN dan "energi hijau" untuk G20
Baca juga: Erick Thohir: Transformasi PLN ada pada milenial dan serikat pekerja
Selain itu, Darmawan juga menemukan bahwa material maupun aset yang sudah terpasang, namun karena satu dan lain hal harus dikembalikan juga belum terkelola melalui sistem digital dan masih dikelola secara manual.
"Apakah aset tersebut masih bisa digunakan di tempat lain (relokasi) atau sudah rusak, tetapi masih bisa diperbaiki atau bisa juga sudah tidak bisa digunakan lagi. Ini juga perlu dikelola dengan baik melalui sistem digital," terangnya.
Darmawan lantas membentuk tim task force digitalisasi pengelolaan inventori untuk bisa segera menyelesaikan persoalan. Ia mengatakan perlu ada tinjauan dan laporan yang day to day agar pengawasan bisa lebih optimal.
Darmawan berharap seluruh proses bisnis pengelolaan inventori di gudang PLN menjadi lebih simpel, rapi, proaktif dalam memastikan ketersediaan material dan akuntabel.
Seluruh prosesnya juga dapat dimonitor mulai dari jajaran direksi hingga petugas di lapangan. Dengan adanya perbaikan ini, dirinya meyakini pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih baik.
"Ke depan tidak ada lagi cerita di mana pelanggan tidak terlayani dengan cepat karena permasalahan dalam pengelolaan material," pungkas Darmawan.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022