Kabul (ANTARA News) - Satu tentara asing tewas akibat serangan pejuang di Afghanistan timur pada Sabtu, kata pasukan sekutu.

Pernyataan Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO itu tidak merinci kejadian atas anggotanya tersebut.

Terdapat 140.000 tentara asing di Afghanistan. Jumlah terbesar, sekitar 100.000 serdadu, berasal dari Amerika Serikat, demikian Reuters.

Lebih dari 45 negara mengerahkan tentara sebagai bagian dari serdadu ISAF tersebut.

Seluruh pasukan tempur dijadwalkan pergi pada akhir 2014, kendati ribuan dari mereka diperkirakan tinggal untuk melatih dan mendampingi pasukan setempat.

Sejumlah 487 tentara asing tewas di Afghanistan pada tahun ini, kata laman mandiri iCasualties.org.

Sejumlah 711 tentara asing tewas untuk seluruh 2010, yang menjadikan tahun itu paling mematikan bagi pasukan asing di Afghanistan.

Taliban sering menyasar pasukan asing dengan peledak rakitan (IED) atas pasukan ronda jalan kaki atau di kendaraan lapis baja.

Sejak Januari, lebih dari 4.000 IED meledak atau ditemukan di Afghanistan, kata Badan Gabungan Penjinak IED Pentagon (JIEDDO), dengan korban 212 serdadu asing atau sekitar 50 persen dari tentara asing korbannya.

Sejumlah 2.768 tentara asing tewas di Afghanistan sejak serbuan pada 2001, dengan Amerika Serikat menderita korban terbanyak dengan 1.814 orang, diikuti Inggris dengan 383, Kanada (157), Prancis (75), Jerman (53), Denmark (42), Italia (42), Spanyol (33), Polandia (30), Australia (29), Belanda (25), dan sisanya dari negara lain.

Pada Agustus, gerilyawan menembak jatuh helikopter di propinsi Wardak, menewaskan 30 tentara Amerika Serikat, kebanyakan dari mereka anggota pasukan khusus angkatan laut SEAL, dalam serangan paling mematikan terhadap tentara negara adidaya itu sejak perang tersebut dimulai sepuluh tahun lalu.

Kekerasan meningkat di seluruh negeri terkoyak perang itu, termasuk di provinsi di sekitar ibukota tersebut, seperti, Wardak, yang meningkatkan keprihatinan akan keamanan di Kabul.

Pada Juli, pasukan asing memulai tahap pertama alur bertahap untuk menyerahkan kendali keamanan kepada tentara dan polisi Afghanistan. Penyerahan itu dijadwalkan selesai pada akhir 2014.

NATO pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan kemungkinan melebih-lebihkan keberhasilan serangannya untuk membunuh atau menangkap pemimpin pejuang, siasat utama dalam perang 10 tahun itu, kata laporan pada tengah Oktober.

ISAF memuji serangan itu sebagai salah satu kiat paling bagus terhadap perlawanan tersebut, tapi Jaringan Pengulas Afghanistan (AAN) menyatakan data sejak Desember 2009 hingga September 2011 tidak ajek.

"Kekurang-terbukaan terutama terjadi dalam hal `pemimpin` pejuang, yang dolaporkan tewas dan ditangkap. Tidak ada cara untuk menilai secara baik pernyataan itu," kata laporan AAN di lamannya.

Mayor Jenderal Michael Krause menyatakan serangan secara keseluruhan turun dalam dua bulan belakangan jika dibandingkan dengan pada tahun lalu dan Taliban dalam beberapa bulan belakangan gagal merebut kembali wilayahnya, yang direbut dalam serangan pimpinan Amerika Serikat di selatan.

Dengan mendasarkan data atas 3.771 siaran pers, yang mengumumkan kematian sedikit-dikitnya 3,873 orang dan penahanan 7,146 lagi, AAN menyatakan ISAF sering merancukan istilah "fasilitator" dengan "pemimpin" tanpa menjelaskan alasannya.

AAN juga menyatakan angka dalam siaran pers tidak sesuai dengan angka lebih besar, yang disiarkan terpisah oleh ISAF kepada media.
(B002/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011