Jakarta, 24/10 (ANTARA) - Belum genap satu minggu dilantik, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C.Sutardjo langsung turun ke lapangan untuk melihat beberapa sentra kelautan dan perikanan di Kabupaten Karangasem, Bali kemarin sore (22/10). Dalam kesempatan tersebut, Cicip menegaskan bahwa industrialiasasi perikanan akan menjadi fokus dirinya selama menjadi menteri. "Industrialiasi perikanan akan membawa kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. Selain menggenjot produk, kegiatan pengolahan ikan menjadi salah satu kunci sukses sektor ini", ujarnya.

     Lebih lanjut Cicip menunjukan komitmennya untuk meningkatkan pendapatan petambak garam saat meninjau dan berdialog dengan petambak garam di Tianyar, Kabupaten Karangasem. Kementeriannya akan terus berupaya untuk  memberdayakan petambak garam guna meningkatkan produksi dan kualitas garam nasional melalui kegiatan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR). Alokasi PUGAR di Tianyar sebesar Rp 1,2 miliar telah berhasil mendongkrak produksi garam di daerah tersebut. Setidaknya sebanyak 300 kg garam per orang per minggu pada tahun 2011 dihasilkan dari sebelumnya sebanyak 200 kg garam per orang per minggu. Program ini telah menyentuh 24 kelompok atau 240 orang.

     "Masa panen garam di daerah ini selama 6 bulan dan harganya diatas standar harga nasional karena kandungan mineralnya melebihi daerah lain", tutur Gede Titarum selaku ketua kelompok garam Tianyar.

     Dalam upaya merealisasikan target swasembada garam nasional  tahun 2014, akan dilakukan tiga strategi. Pertama, intensifikasi yang dilakukan melalui rehabilitasi prasarana (sewa tambak, pembuatan/perbaikan saluran tambak, pembuatan/perbaikan tanggul, pembuatan/perbaikan gudang, pemadatan tanah dan meja jemur) dan sarana (pompa, kincir angin, gerobak sorong, timbangan,bahan aditif dan peralatan tambak lainnya) usaha garam rakyat. Kedua,revitalisasi yang dilakukan melalui penyediaan prasarana dan sarana usaha garam rakyat. Ketiga, inovasi teknologi melalui penggunaan bahan aditif.

     Saat ini, KKP telah menetapkan 9 kabupaten/kota sebagai sentra Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) untuk merealisasikan target tersebut, yaitu: Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Tuban dan Nagekeo. Selain itu, KKP juga telah menerapkan 31 kabupaten/kota penyangga pelaksanaan pengembangan usaha garam rakyat. Dalam mendukung program swasembada garam nasional, KKP  mengalokasikan anggaran sebesar Rp 90 miliar untuk melaksanakan PUGAR tahun 2011. Program ini memiliki 4 (empat) komponen, yaitu penyusunan perencanaan secara partisipatif di tingkat desa, penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), peningkatan kapasitas petambak garam rakyat, dan fasilitasi kemitraan usaha garam rakyat.

     Dalam kunjungan kerja perdananya di Bali, Menteri Kelautan dan Perikanan yang didampingi Dirjen Perikanan Budidaya, Ketut Sugama juga mengunjungi Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan di Karangasem. Balai yang memiliki kapasitas produksi induk sebanyak 240 ribu ekor udang per tahun dilengkapi dengan sistem manajemen air yang canggih. Balai yang memili dua divisi, yaitu udang dan kerang-kerangan akan mendistribusikan induk unggul yang diperolehnya ke seluruh wilayah Indonesia.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr.Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0811836967)


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011