Jakarta (ANTARA) - Semakin banyak raksasa perdagangan elektronik (e-commerce) dan platform pengiriman makanan telah ikut serta dalam pertempuran melawan lonjakan varian Omicron di Shanghai demi mengamankan pasokan harian megakota itu.

Pihak berwenang setempat pada Minggu (10/4) mengonfirmasi bahwa raksasa e-commerce seperti JD.com, platform pengiriman makanan daring (online) Meituan dan Eleme, serta perusahaan jasa kurir telah bekerja sama dengan kota tersebut untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi penduduk.

Dengan populasi 25 juta jiwa, Shanghai kini telah menjadi medan pertempuran utama dalam melawan virus corona. Shanghai pada Sabtu (9/4) melaporkan lebih dari 20.000 infeksi domestik baru. Kota itu telah menerapkan strategi manajemen tertutup sementara dengan beberapa putaran pengujian asam nukleat di seluruh Shanghai.

"Saya belum tidur sama sekali selama berhari-hari," ujar Cai Xiaobing, kepala cabang YTO Express, sebuah perusahaan pengiriman ekspres besar di China. Cai telah menjadi sukarelawan masyarakat sejak 4 April, menyediakan makanan bagi warga di lingkungannya.

Istri Cai menangani pembelian kelompok online setiap pagi, kemudian Cai menghubungi para penjual dan mengatur pengemudi-pengemudi dari perusahaan itu untuk mendistribusikan barang ke warga dari pintu ke pintu.

Cai mengatakan bahwa dia bertugas menangani barang-barang untuk beberapa ribu penduduk setiap hari.

"Saya bahkan berkendara ke sebuah permukiman untuk mengantarkan 150 kilogram beras sekitar pukul 02.00. Sekarang, 500 kantong tepung ludes hanya dalam waktu dua menit," katanya, seraya menambahkan bahwa sebuah tim sukarelawan yang terdiri dari staf pengantar telah bertambah jumlahnya dari enam menjadi 40 orang, dan mereka harus bekerja lebih dari 10 jam per hari.

Wang Wenbo, Wakil Presiden JD, mengatakan bahwa JD mengambil barang dari seluruh China untuk memenuhi kebutuhan warga Shanghai. Barang-barang batchpertama, yang terdiri dari susu formula bayi, popok, obat-obatan, alat-alat pencegah wabah, dan daging kambing, telah tiba.

Perusahaan tersebut telah mengerahkan lebih dari 2.000 staf antiepidemi, termasuk petugas pengiriman guna menyediakan layanan di Shanghai. Lebih banyak staf diperkirakan akan dikerahkan di sana, catat Wang, sembari menambahkan bahwa kendaraan pengiriman cerdas nirawak akan melakukan pengiriman tanpa kontak di daerah manajemen tertutup Shanghai.

Platform pengiriman makanan onlineEleme, jaringan superstoreRT-Mart, dan Cainiao Network, sayap logistik Alibaba, juga mengatakan bahwa mereka tengah mengorganisir lebih banyak karyawan setempat untuk kembali bekerja. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022