Jakarta (ANTARA/JACX) – Aksi unjuk rasa 11 April 2022 terjadi bukan hanya di Jakarta, melainkan juga hampir di semua daerah di Indonesia, termasuk di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Namun dalam demonstrasi di Kendari, seorang perwira polisi dilaporkan meninggal dunia.

Perwira Pertama Detasemen Gegana Brimob Polda Sulawesi Tenggara Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia saat bertugas dalam pengamanan aksi unjuk rasa pada Senin (11/4).

Peristiwa itu pun menuai beragam tanggapan di media sosial, termasuk salah satu unggahan yang mempertanyakan apakah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tidak akan mengutuk pelaku demonstrasi karena terdapat perwira polisi yang meninggal.

Unggahan tersebut disukai oleh lebih dari empat ribu pengguna lain di Twitter dan disebarkan ulang hingga lebih dari seribu kali dalam waktu kurang dari 24 jam.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Beliau gugur dalam pengamanan demo di Kendari. Apakah @KomnasHAM mau mengutuk pelaku demo itu ? Atau untuk polisi tidak ada HAM ?”

Namun, benarkah Ipda Imam Agus Husein meninggal akibat bentrok dengan para pendemo di Kendari, pada 11 April?
 
Unggahan misinformasi yang menyiratkan seakan-akan terdapat peristiwa polisi di Kendari yang meninggal akibat bentrok dengan para pengunjuk rasa pada Senin (11/4). (Twitter)


Penjelasan:
Merujuk laporan ANTARA, Ipda Imam Agus Husein bukan meninggal akibat bentrok dengan para pengunjuk rasa pada Senin (11/4).

Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol. Fery Walintukan mengatakan penyebab kematian Perwira Pertama Gegana tersebut masih dalam penyelidikan. Tapi dugaan sementara, dia meninggal akibat terbentur pintu kendaraan taktis Brimob.

"Meninggal kecelakaan karena kepala terbentur pintu kendaraan taktis Brimob," kata Fery.

Ipda Imam dilarikan ke RS Bhayangkara Kendari pada pukul 15.45 Wita dalam keadaan sadar, dengan keluhan sesak napas dan nyeri.

Pada pukul 15.50 Wita, dia mulai gelisah dan kesadaran tubuh mulai menurun, begitu pula kadar oksiden dalam tubuhnya.

Meskipun telah dilakukan pemasangan intubasi dan oksigen 12 liter per menit, Ipda Imam dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.30 Wita.

"Kita tidak bisa berandai-andai. (Kami) tunggu investigasi penyebab kematian korban," kata Fery.

Klaim: Perwira polisi meninggal karena bentrok dengan pendemo di Kendari
Rating: Misinformasi

Catatan Redaksi: Sebagai bagian dari jaringan media pemeriksa fakta, Cek Fakta, ANTARA meminta kesediaan para pembaca untuk mengisi survei dengan tautan sebagai berikut: https://tinyurl.com/survei-audiens-cekfakta. Survei itu bertujuan menjaring masukan dari para pembaca guna perbaikan produk-produk pemeriksa fakta di media jaringan Cek Fakta. Terima kasih.

Cek fakta: Tidak ada berita polisi terluka saat amankan demo? Ini faktanya

Baca juga: Mabes Polri pastikan Demonstrasi 11 April terkendali

Baca juga: Polda Sultra menerjunkan 1.260 personel amankan aksi damai 11 April

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022