Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menginstruksikan menteri lingkungan hidup untuk segera bertindak guna menyelamatkan badak yang kini mulai terancam punah.

Hal tersebut, menurut Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat, diungkapkan Wapres Boediono saat menerima Sekretaris Jenderal International Union for Conservation Nature Simon an Stuart (IUCN) di kantornya, Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, IUCN mengatakan, populasi badak terancam punah. Di Indonesia, populasi badak hanya tinggal sekitar 200 ekor. Bahkan Badak Jawa hanya tinggal 35-45 ekor.

Untuk itu, IUCN dalam pertemuan tersebut mengusulkan beberapa langkah untuk menyelamatkan badak tersebut. Diantaranya mendukung agar Indonesia menyelenggarakan tahun badak internasional pada 2012.

IUCN juga mendukung program konservasi di Ujung Kulon, dengan mendirikan tempat untuk habibat khusus untuk badak berkelamin betina terutama Badak Jawa betina yang kini diperkirakan tinggal 4-5 ekor.

Selain itu, juga mengusulkan kepada Indonesia untuk berinisiatif, mengadakan pertemuan empat negara yang memiliki spesies Badak yaitu, Malaysia, Nepal dan India.

IUCN, menurut Yopie juga berkomitmen akan memberikan dana bantuan sebesar 1,9 juta dolar AS per tahun untuk melestarikan badak, terutama Badak Jawa.

Yopie, menambahkan, Wapres sangat prihatin dan meminta agar Menteri Lingkungan Hidup segera merespon hal itu.

"Ini masalah serius, karena memang spesies ini terancam punah, Pak Wapres tadi langsung meminta kepada menteri lingkungan hidup, untuk menanggapi dan merespon usulan ini," katanya.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan IUCN, Wakil Presiden Boediono didampingi Menteri Lingkungan Hidup Berth Kambuaya. Selain itu juga Dirjend Pengelolaan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Darori.
(T.M041/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011