Masih terdapat ruang yang cukup besar bagi upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang produk dan jasa layanan keuangan syariah Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan market share yang masih rendah serta pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yang belum optimal menjadi tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan khususnya ketika kita berbicara pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” kata Kepala Bagian Edukasi Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Primandanu Febriyan Aziz dalam Webinar Indef di Jakarta, Selasa.

Market share pengembangan ekonomi dan keuangan syariah rendah karena hingga Desember 2021 hanya memiliki porsi 10,16 persen sedangkan pemenuhan SDM belum optimal karena tingginya kebutuhan ahli keuangan syariah.

Selain market share dan SDM, Danu menuturkan tingkat literasi keuangan yang masih rendah juga menjadi tantangan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masing-masing adalah 8,93 persen dan 9,1 persen sedangkan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional masing-masing adalah 38,03 persen dan 76,19 persen.

“Masih terdapat ruang yang cukup besar bagi upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang produk dan jasa layanan keuangan syariah Indonesia,” ujar Danu.

Danu melanjutkan, diferensiasi model bisnis atau produk syariah yang masih terbatas turut menjadi tantangan bagi pihaknya melakukan kegiatan dalam rangka pengembangan keuangan syariah.

Sejauh ini, model bisnis atau produk syariah meliputi saham, sukuk korporasi, reksa dana syariah, surat berharga negara, asuransi syariah dan pembiayaan syariah.

Tantangan terakhir adalah adopsi teknologi yang belum memadai karena diperlukan integrasi teknologi keuangan syariah yang mutakhir.

Baca juga: OJK: Masih ada ruang tingkatkan literasi layanan keuangan syariah
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin dorong pengenalan kehalalan pasar modal syariah
Baca juga: Wapres dukung inklusi keuangan digital berbasis bank syariah

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022