Madrid (ANTARA News) - Permainan cantik yang diperagakan Real Madrid memenangkan laga 3-0 atas Villarreal, Rabu, namun mereka masih dipecundangi di klasemen liga oleh Levante yang sebelumnya sempat kecolongan tapi akhirnya menang 3-2 atas Real Sociedad.

Real dalam penampilan terbaiknya dan sudah mencetak 28 gol dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi, dengan hasil rata-rata empat dalam tiap pertandingan, tapi mereka terpaut satu poin di bawah Lavente.

Tim juara Barcelona di urutan ketiga dengan pautan dua angka dari bawah Levante., demikian AFP melaporkan.

Karim Benzema membuka kemenangan Real dengan cara amat piawai ketika pertandingan baru berlangsung tiga menit.

Kaka menembak ke gawang lawan dua menit kemudian lawan Villarreal, yang pelatihnya Juan Carlos Garrido berada dalam tekanan karena timnya belum menang dalam tujuh pertandingan.

Angel Di Maria memastikan keunggulan Real ketika laga berlangsung 30 menit dan selanjutnya mereka terus menekan lawan sedangkan Villareal harus bekerja keras mengatasi ancaman yang datang bertubi-tubi.

"Rencananya melanjutkan seperti apa yang sudah kami lakukan untuk meraih poin. Kami bekerja keras untuk meningkatkan penampilan dan masih banyak hal yang harus diperbaiki," kata asisten pelatih Real, Aitor Karanka.

"Dalam beberapa laga terakhir kami mencetak angka amat cepat dan kami dapat mengatasi ancaman lawan," katanya.

Kemenangan pada "injury time" atas Sociedad membuat Levante berada di posisi puncak.

Gol yang dicetak Ruben Suarez` membuat Levante mengambil alih kembali posisi puncak klasemen sementara kompetisi La Liga, dari sang juara Barelona.

Sociedad lebih dulu unggul ketika laga baru berjalan tiga menit ketika usaha penjaga gawang untuk menyelamatkan posisinya gagal sehingga bola mengalir ke arah Daniel Estrada yang dengan cepat menggetarkan jala gawang lawannya.

Kelihatannya laga malam itu akan menjadi milik Sociedad ketika mereka menekan lawan dan Alberto De la Bella nyaris membobol gawang tapi usahanya tidak berhasil.

Levante bangkit lagi setelah turun minum sehingga akhirnya lahir gol melalui Nano Rivas dan Valdo Lopes tetapi kelihatannya permainan akan berkesudahan imbang ketika Inigo Martinez menyamakan kedudukan ketika pertandingan tinggal tiga menit lagi.

Tetapi pada menit keempat "injury time", Suarez memenangkan Levante lewat tendangan menggelegar dari titik bebas dan dengan mencengangkan melewati penjaga gawang.

"Kami tidak terbiasa bermain tiga pertandingan dalam seminggu. Apa yang kami lakukan saat ini kelihatannya tidak mungkin dan kami nyaris kehilangan poin," kata pelatih Levante, Juan Martinez.

"Ketika kami kecolongan, tim biasanya berusaha keras membalas dan rasa percaya diri tinggi membuat hal itu terwujud, tentu saja diiringi faktor keberuntungan," katanya.

Tendangan Jordi Alba pada menit ke-82 membuat Valencia menang 1-0 pada laga tandang ke Real Zaragoza dan pendukung mereka disambut baik oleh pendukung setelah tim mereka menang hanya sekali dari tujuh pertandingan mereka.

Malaga gagal mengulang sukses seperti ketika menang 4-0 lawan Real Madrid akhir minggu lalu, ketika kalah 0-2 atas Rayo Vallecano sedangkan Getafe bermain imbang 2-2 di kandang atas Osasuna.

Pada laga Selasa, tendangan bebas yang dilancarkan Xavi Hernandez membuat Barcelona menang 1-0 atas sembilan pemain Granada, sehingga rekor mereka semakin panjang den gan tidak kemasukan gol dalam tujuh pertandingan.

Tim tamu mendominasi permainan sejak awal, tetapi amat memprihatinkan dalam melakukan penyelesaian akhir. Messi dan Pedro Rodriguez nyaris mencetak gol sebelum Xavi melakukan tembakan bebas dari jarak jauh pada menit ke-32 dan bola menembus bagian pojok atas gawang.

Mereka tidak dapat menambah angka mereka kendati lawan mereka akhirnya bermain dengan sembilan orang ketika Jaime Romero dikeluarkan dari lapangan.

Pada "injury time", Daniel Benitez juga dikeluarkan dari lapangan setelah mendapat kartu merah, akibat mendapat hukuman dua kali kartu kuning.

Pelatih Barcelona Pep Guardiola mengatakan, faktor kelelahan membuat timnya selalu melakukan gerakan kurang efektif.

"Kami tidak bermain bagus ketika menguasai bola padahal untuk menguasai bola butuh banyak pergerakan dan mereka merasa lelah karena terlalu banyak pertandingan," kata Guardiola.

"Ketika angka 1-0, segala sesuatunya dapat terjadi. Bila ada kekeliruan pergerakan sedikit saja, maka Granada dapat memanfaatkan peluang dengan amat efektif," katanya.
(A008/A016) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011